10 Maret 2011

Antiklimaks dan Rutinitas

Selamat malam, dan ini Kamis lagi (besok Jumat, dan lusa Sabtu), berarti mencret lagi. Oh pret, what a long day! ini hari kaya' kaga ada abis-abisnya. Rutinitas ini dengan sukses membuat gue mau muntah dan mencret. Kronis. Dan itu semua membuat gue dengan sukses terkentut-kentut. Sekali lagi, kronis. Bayangin aja, dari jam 7 pagi mpe jam 6 sore. Ok, bagi beberapa orang itu memang belum seberapa.

Tapi yang paling berkesan di otak gue adalah, ketika gue dengan sukses menghindari jebakan betmen. Waktu itu, gue barusan selesai makan siang, mau berangkat ke lab untuk jadi tukang solder. Dan di perjalanan, gue menemukan gundukan pasir. Gak ada yang spesial, sampai akhirnya gue menyadari adanya ranjau berbahaya, TAI KUCING. 

Oh kucing, ku tau kau imut
namun tai-mu bikin aku sakit perut. 

Monsieur Hafizh pernah berkata "Dimana ada pasir, Disitu kucing berak".

Di lab, seperti biasa, kelompok gue selalu dengan sukses membuat rusuh. Kami berkeliaran bagaikan induk ayam nyari makan untuk anaknya.
James Bond dengan "SOLDER" terbarunya


Jangan salah sangka, dia bukan Dokter Boyke
Dendi, tukang solder berbakat, bisa antar jemput. (emangnya delivery?)
Aha! Mereka tertangkap basah nonton film India


Mungkin foto keempat bisa jadi bahan pertimbangan dirjen pajak. Jika kita perhatikan baik-baik mereka memunyai tampang-tampang aduhai melas. Namun jangan salah sangka, 3 idiots diatas memunyai track record yang dahsyat sebagai kriminil.

Kasian mereka, Kasian teman-temanku, mereka tak lagi bisa nonton film India kesayangan mereka, sebuah antiklimaks... *nangis*. Lebih buruk lagi, pernahkah kalian teman-temanku menyaksikan sinetron silat dan sebagainya di Indosi*r, dimana jagoannya selalu terbang naek burung elang, naek uler, or jadi manusia serigala. Oh man, What a freaking movie...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar