13 Desember 2013

Daily Lives of High School Boy

2 komentar:
Ini bulan Desember, jadi kesimpulannya.... libur hampir tiba! Gak kerasa ya, semester ini gue baru ngepost berapa kali ya? 3 kah? 4? Sumpah gue trauma abis emang akibat beberapa  kejadian gak menyenangkan di kontrakan gue. Dan karena masalah itulah gue mendapat mandat dari nyokap untuk pindah dari kontrakan gue yang sekarang dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Ceritanya gini:

Beberapa malam yang lalu nyokap tiba-tiba nelpon, padahal itu bukan malam minggu. Sekedar info, nyokap adalah orang yang selama ini selalu nelponin gue di malam minggu. Gue merasa hina. Yang gue bingung adalah gimana caranya nyokap gue bisa tau, padahal kejadian kedua ini gak gue ceritain ke beliau. Ternyata adek gue sendiri baca blog gue dan melapor ke nyokap. 

Bro...

Eniwei, gue baru aja menyelesaikan minggu deadline. Gue mau share hasil cergam gue yang ditugasin sama dosen Ilustrasi. Ilustrasinya sendiri adalah kerjaan digital gue yang pertama kali. Gue dapat nilai 80 (walaupun gue tau akhirnya nilai-nilai murid yang dibawah 85 adalah nilai kasihan).


Jelek bercampur maksa sejadi-jadinya.

Meskipun karya ini belum sampai level dimana gue bisa bangga, tapi gue udah cukup puas atas kerja gue di tugas yang ini. Bagi yang mau baca cerita bergambarnya bisa download DISINI. Untuk tugas ke empat nanti gue disuruh buat komik. Entah kenapa gue jadi bersemangat. Gue mau nyeritain gimana kejadian sesungguhnya tentang my literally Neighbor from Hell. Dan pastinya bakalan gue upload dan post disini.

4 Desember 2013

It's been a rough year

Tidak ada komentar:
Huft.

Udah lama juga ya gue gak ngeblog, mana postingan terakhir terlihat terlalu depresi pula. Anyway, semester 3 ini merupakan semester terberat (sejauh ini) sejak gue resmi menjadi mahasiswa. Di masa-masa ini gue mulai disibukkan dengan yang namanya tugas yang mengharuskan konsultasi. Biar bagaimanapun gue bencinya dengan konsultasi, tapi ini tetap harus gue lakukan. Kenapa? untuk alasan yang sangat klise: ada hubungannya dengan nilai. But so far, I'm doing just fine.

Mulai semester ini gue ngontrak berempat dengan teman-teman gue: dua anak DKV dan satu anak Sastra Jawa. Jangan tanya gue kenapa yang satu ini ngambil Sastra Jawa.... anyway, kondisi rumah yang kita tempati bagus, lumayan nyaman, intinya sih kondisi internal rumah oke. Trus eksternalnya? 

Nah disini gue mau cerita. 

Keputusan gue untuk ngontrak di lokasi yang sekarang ini sangat gue sesali. a big time! Rumah yang gue tempati ini pernah dihancurin pagar besi depannya dengan tetangga depan rumah gue. Pagar besi setinggi 2 meter itu dirobohin pake palu martil dengan gagang sepanjang 1 meter. FYI, itu kejadiannya pukul 9 pagi, gue dan teman-teman gue (Nopal dan Ucup) ini lagi pada di dalam rumah. Dia bahkan hampir ngedobrak pintu depan sama samping pake palu martil itu (waktu itu kondisi pintu depan gak dikunci). We could have died by now. I'm glad we survived that day. Usut punya usut tetangga gue ini rada stress gitu, kata orang sih karena di tinggal istrinya. Umurnya kalau gue takar sih kira-kira menjelang 40 tahunan.

Alasan dia "ngamuk" ini denger-denger karena kontrakan gue ini ini masih ribut sampe jam 2 pagi di malam sebelumnya. Well.... we were. Semalam sebelum kejadian ini kontrakan gue didatangi 6 orang teman gue buat kerja kelompok, tapi gak pulang-pulang sampai jam 2 pagi. Besoknya? gue hampir mati. Pokoknya orang ini dipanggil ke kantor polisi siangnya. Hasilnya no one knows

Selang dua bulan kemudian, tepatnya seminggu yang lalu. Gue dan dua teman gue yang DKV (Nopal dan Ucup) ini habis beli sayur buat dimakan dirumah. Si Ucup ini pulang duluan ke kontrakan, udah lapar katanya. Eh, begitu gue nongol di depan gang, gue mendapati teman gue itu lagi digampar sama orang yang sama yang menghancurkan pagar kontrakan gue. Gue sama Nopal ini niatnya mau kabur. Tapi bahkan niat sudah menjadi bubur. Kita berdua udah terlanjur dilihat sama dia. Jadi? Kita dipanggil dan digampar, dua kali. 

Kali ini untuk alasan yang sama, ribut.

Ucup yang kelihatannya paling shock atas kejadian "gampar" ini malam harinya langsung pulang dan berhenti ngontrak. Dia masih sayang sama nyawanya, lagipula dia masih jomblo, sayang kalau mati konyol sebelum punya pacar. 

So, it's been a rough year for me. I couldn't ask for more (slap). And to you out there, who accidentally read this one post of mine. whoever you are. Wish us safe and sound.