31 Juli 2013

Tanjoubi Omedetou ne, Ore!

Alhamdulillah, ternyata gue masih diberikan izin untuk bersua kembali dengan tanggal 27 Juli di tahun 2013 ini. Ini postingan harusnya terbit tanggal 27 malam harinya, tapi gagal karena mood gue hilang seketika setelah buka bersama. Mari menengok apa saja yang telah berhasil gue lakukan di satu tahun terakhir.

Gak banyak sih, tapi cukup untuk buat gue selalu termotivasi biar lebih maju. Gue beberin dalam poin-poin aja deh.

  • Gue berhasil diterima dan kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual UNS, salah satu target utama gue di 2013 yang berhasil gue capai.
  • Gagalnya move on berbanding lurus dengan jumlah postingan galau gue yang semakin banyak, yang ini sama sekali gak membanggakan.
  • Mulai kenalnya gue dengan K-Pop, sulit dipercaya bahwa 2 dari 4 temen deket gue (dalam hal ini mereka laki) adalah K-Popers.
Masih banyak lagi sebenernya, ini entah kenapa mood menulis hilang juga.

16 Juli 2013

Ketika Fashion Menghinakan Manusia

Kemarin gue nonton Pacific Rim, and to be honest that was awesome. Yang membuat gue kehabisan akal sehat adalah animasinya. Kata teman gue ini film dibuatnya tanpa mocap (motion capture). Jadi bisa lo bayangin butuh waktu berapa lama buat ngerjain animasinya doang, dan itu gak bisa dikerjain hanya dengan segelintir orang.

Cukup sudah kita membahas Pacific Rim. Di postingan ini gue mau bahas tentang tren anak muda (menurut sepengetahuan gue) sekarang. Setelah habis masa skinny jeans, kali ini chino stretch lagi booming. Gak mau kalah gue pun beli ini celana di semester 1 lalu, waktu itu boomingnya belum parah. Sekarang? dari anak keren dan gaul sampai anak norak dan salah gaul punya celana ini. 

Di perjalanan gue ke 21 kemarin, gue terpaksa naik angkot karena emang pulang ke Lampung gak ngirim motor. Dari angkot itu gue nemuin banyaknya jumlah chino yang beredar. Melihat ini gue sedih. 

Kenapa?

Waktu gue di Solo semester 1 lalu, di Bus Rapid Transit gue bertemu dengan bule yang make chino pink, dan dia tetap keren di mata gue. Dan ketika itu booming, chino kehilangan harga dirinya. Ia melekat di orang-orang yang... yah bisa dikatakan kurang pantas. Gue bilang kurang pantas karena, ketika orang tersebut memakai jeans dia keren, dan ketika dia memakai chino dia hina. 

Perubahan nilai kesucian salah satu teman gue misalnya. Di salah satu pusat perbelanjaan, dia mengambil salah satu celana chino seukurannya, dan pergi ke antrean kamar pas.

Odo: Gue pake jeans cocok kan?
Gue: Hm... cocok sih..
Odo: Lo liat gue pake celana ini ya.

Lalu dia masuk ke kamar pas.

Odo: Gimana bi?!
Gue: ANJIR, GANTI SANA!

Begitulah, bahkan celana punya seleranya masing-masing. Huft.

12 Juli 2013

Hamster di Kincir Putar

Ini Ramadhan pertama gue semenjak berubah status menjadi anak rantau. Gak kerasa banget ya, ternyata gue udah jadi anak rantau sekarang. Padahal kayanya baru 19 tahun kurang setengah bulan yang lalu gue lahir. Itu gak lama kan? Eh, iya gak sih? Dan bagi gue, tahun ini tahun "pindah"nya gue. Mulai dari peristiwa pindahnya gue ke Solo, di Solo juga gue pindah dari kost ke kontrakan. 

Tapi.

Setelah satu tahun gak ketemu dia, gue pikir keadaan bakal berubah. Gue bakalan datang dengan fresh, tanpa memori masa lalu. Gue salah besar. Di setiap detik yang lewat di hari itu, di setiap menit yang habis buat menunggu, gue gelisah. Gue sadar, hati gue belum pindah. Waktu memang bergerak, gue juga, namun di lintasan yang sama. Berulang-ulang.

Iya. Persis kaya hamster di kincir putarnya.