13 Desember 2013

Daily Lives of High School Boy

2 komentar:
Ini bulan Desember, jadi kesimpulannya.... libur hampir tiba! Gak kerasa ya, semester ini gue baru ngepost berapa kali ya? 3 kah? 4? Sumpah gue trauma abis emang akibat beberapa  kejadian gak menyenangkan di kontrakan gue. Dan karena masalah itulah gue mendapat mandat dari nyokap untuk pindah dari kontrakan gue yang sekarang dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Ceritanya gini:

Beberapa malam yang lalu nyokap tiba-tiba nelpon, padahal itu bukan malam minggu. Sekedar info, nyokap adalah orang yang selama ini selalu nelponin gue di malam minggu. Gue merasa hina. Yang gue bingung adalah gimana caranya nyokap gue bisa tau, padahal kejadian kedua ini gak gue ceritain ke beliau. Ternyata adek gue sendiri baca blog gue dan melapor ke nyokap. 

Bro...

Eniwei, gue baru aja menyelesaikan minggu deadline. Gue mau share hasil cergam gue yang ditugasin sama dosen Ilustrasi. Ilustrasinya sendiri adalah kerjaan digital gue yang pertama kali. Gue dapat nilai 80 (walaupun gue tau akhirnya nilai-nilai murid yang dibawah 85 adalah nilai kasihan).


Jelek bercampur maksa sejadi-jadinya.

Meskipun karya ini belum sampai level dimana gue bisa bangga, tapi gue udah cukup puas atas kerja gue di tugas yang ini. Bagi yang mau baca cerita bergambarnya bisa download DISINI. Untuk tugas ke empat nanti gue disuruh buat komik. Entah kenapa gue jadi bersemangat. Gue mau nyeritain gimana kejadian sesungguhnya tentang my literally Neighbor from Hell. Dan pastinya bakalan gue upload dan post disini.

4 Desember 2013

It's been a rough year

Tidak ada komentar:
Huft.

Udah lama juga ya gue gak ngeblog, mana postingan terakhir terlihat terlalu depresi pula. Anyway, semester 3 ini merupakan semester terberat (sejauh ini) sejak gue resmi menjadi mahasiswa. Di masa-masa ini gue mulai disibukkan dengan yang namanya tugas yang mengharuskan konsultasi. Biar bagaimanapun gue bencinya dengan konsultasi, tapi ini tetap harus gue lakukan. Kenapa? untuk alasan yang sangat klise: ada hubungannya dengan nilai. But so far, I'm doing just fine.

Mulai semester ini gue ngontrak berempat dengan teman-teman gue: dua anak DKV dan satu anak Sastra Jawa. Jangan tanya gue kenapa yang satu ini ngambil Sastra Jawa.... anyway, kondisi rumah yang kita tempati bagus, lumayan nyaman, intinya sih kondisi internal rumah oke. Trus eksternalnya? 

Nah disini gue mau cerita. 

Keputusan gue untuk ngontrak di lokasi yang sekarang ini sangat gue sesali. a big time! Rumah yang gue tempati ini pernah dihancurin pagar besi depannya dengan tetangga depan rumah gue. Pagar besi setinggi 2 meter itu dirobohin pake palu martil dengan gagang sepanjang 1 meter. FYI, itu kejadiannya pukul 9 pagi, gue dan teman-teman gue (Nopal dan Ucup) ini lagi pada di dalam rumah. Dia bahkan hampir ngedobrak pintu depan sama samping pake palu martil itu (waktu itu kondisi pintu depan gak dikunci). We could have died by now. I'm glad we survived that day. Usut punya usut tetangga gue ini rada stress gitu, kata orang sih karena di tinggal istrinya. Umurnya kalau gue takar sih kira-kira menjelang 40 tahunan.

Alasan dia "ngamuk" ini denger-denger karena kontrakan gue ini ini masih ribut sampe jam 2 pagi di malam sebelumnya. Well.... we were. Semalam sebelum kejadian ini kontrakan gue didatangi 6 orang teman gue buat kerja kelompok, tapi gak pulang-pulang sampai jam 2 pagi. Besoknya? gue hampir mati. Pokoknya orang ini dipanggil ke kantor polisi siangnya. Hasilnya no one knows

Selang dua bulan kemudian, tepatnya seminggu yang lalu. Gue dan dua teman gue yang DKV (Nopal dan Ucup) ini habis beli sayur buat dimakan dirumah. Si Ucup ini pulang duluan ke kontrakan, udah lapar katanya. Eh, begitu gue nongol di depan gang, gue mendapati teman gue itu lagi digampar sama orang yang sama yang menghancurkan pagar kontrakan gue. Gue sama Nopal ini niatnya mau kabur. Tapi bahkan niat sudah menjadi bubur. Kita berdua udah terlanjur dilihat sama dia. Jadi? Kita dipanggil dan digampar, dua kali. 

Kali ini untuk alasan yang sama, ribut.

Ucup yang kelihatannya paling shock atas kejadian "gampar" ini malam harinya langsung pulang dan berhenti ngontrak. Dia masih sayang sama nyawanya, lagipula dia masih jomblo, sayang kalau mati konyol sebelum punya pacar. 

So, it's been a rough year for me. I couldn't ask for more (slap). And to you out there, who accidentally read this one post of mine. whoever you are. Wish us safe and sound.

31 Agustus 2013

Akhir dari Tetralogi

Beberapa waktu yang lalu gue chat dengan salah satu temen gue, saling curcol. Dari situ gue simpulkan bahwa ini gak bakalan berhasil. Cukup tersurat untuk dikatakan tersirat. Chat-nya kira-kira begini:

Gue: Dia pernah cerita ke lo gak? Tentang gue... *sensor* sama dia
Zahro: "Pernah sih, ya dia ngerasa aneh gitu dengan sikap lo yang begitu...

Kalau dia ngerasa aneh dengan sikap kita? ya udah... bubar. Gak ada yang bisa dilanjutin lagi. Dan semudah itulah fase hidup gue beralih dari one-sided lover ke move on. Disinilah gue dapat pencerahan. Move on itu bukan suatu usaha yang bisa dipaksakan setiap harinya sampai akhirnya bisa "melepaskan". 

Move on itu bagi gue, tentang menemukan 'waktu titik balik' dari suatu cerita. Dan setelah 1,5 tahun yang gue jalani ini, gue akhirnya menemukan 'waktu titik balik' gue sendiri untuk cerita yang gue buat. Ya. Chat gue di malam itu.

Dan setelah berjanji kepada diri sendiri untuk segera menyelesaikan tetralogi postingan galau. Here i am. Gue putuskan untuk menimbun dalam-dalam perasaan ini. Gue sadar, gue gak bisa terus-terusan kaya gini. 

Postingan ini menutup cerita dari 3 postingan galau gue yang sebelumnya, yaitu Jodoh Bukanlah Sandal JepitThe Essential of My Unrequited..., dan yang terakhir Hamster di Kincir Putar.

Kesemua postingan ini sebenarnya epilog cerita one-sided love gue. Kesemuanya mengenai orang yang sama, si F. Lucunya adalah, di setiap judul itu gue selalu bilang bahwa gue bakal mengakhiri one-sided love of mine. Nyatanya gue selalu gagal.

Ini yang terakhir!

14 Agustus 2013

Kuper itu Tidak Baik!

Ini adalah hari ketiga gue di Solo, yak sedikit banget waktu pasca lebaran yang bisa gue dapetin bersama keluarga gue di Lampung, but that’s enough.

Banyak sih momen-momen yang mau gue share sebelum ini semua, tapi mood sangat tidak mendukung. I’m afraid that I have to cancel those promised post I’ve been made. Tapi sebagai gantinya, gue bakalan kasih tau beberapa tempat yang worth visiting for di Solo. Ngomong-ngomong selama 3 hari ini kemarin gue bersiap-siap dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan semester 3 nanti. KRS misalnya, sebenarnya cuma inilah alasan “terburu-buru-nya” gue ke Solo ini. KRS.

Ki Ribet Sumpah.

Setelah setahun gue kuliah di Solo, gue belajar satu hal. Gue gak pernah keluar kost and yep! that's too pathetic. Hal ini gue sadari sejak gue berada satu kontrakan dengan teman-teman gue yang baru ini, gue yang paling kuper. Mungkin jika gue rekap ulang kejadian "cari makan" gue di tahun lalu, akan membuat grafik dimana Burjo adalah tujuan yang paling sering gue kunjungi. 

Anak Kost.

Gue : Pal, Shi Jack yang paling terkenal di Solo daerah mana ya?
Nopal : Yang terkenal sih di kota barat, lo belum pernah apa?
Gue : Belum gue, besok kita kesana yak
Nopal : Lo... ngapain aja?

Buat yang belum tau, Shi Jack itu warung tenda susu segar yang paling terkenal di Solo. Pioneer-nya mungkin. Jadi kalau di Jogja punya Kopi Joss, Solo punya Shi Jack. Dan gue baru nyobain 2 hari yang lalu. Gue ngerasa cemen.


Mereka memang beda.

Setelah Shi Jack di hari sebelumnya, tempat yang gue kunjungi di malam berikutnya adalah Mom Milk Solo. Melihat ini semua, jiwa bisnis gue bangkit. See?! Begitu gue keluar dari kontrakan dan jalan-jalan dengan teman gue, gue merasa ada yang salah dengan gue selama ini. Where have i been?

Faktanya adalah KUPER ITU TIDAK BAIK! 

31 Juli 2013

Tanjoubi Omedetou ne, Ore!

Alhamdulillah, ternyata gue masih diberikan izin untuk bersua kembali dengan tanggal 27 Juli di tahun 2013 ini. Ini postingan harusnya terbit tanggal 27 malam harinya, tapi gagal karena mood gue hilang seketika setelah buka bersama. Mari menengok apa saja yang telah berhasil gue lakukan di satu tahun terakhir.

Gak banyak sih, tapi cukup untuk buat gue selalu termotivasi biar lebih maju. Gue beberin dalam poin-poin aja deh.

  • Gue berhasil diterima dan kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual UNS, salah satu target utama gue di 2013 yang berhasil gue capai.
  • Gagalnya move on berbanding lurus dengan jumlah postingan galau gue yang semakin banyak, yang ini sama sekali gak membanggakan.
  • Mulai kenalnya gue dengan K-Pop, sulit dipercaya bahwa 2 dari 4 temen deket gue (dalam hal ini mereka laki) adalah K-Popers.
Masih banyak lagi sebenernya, ini entah kenapa mood menulis hilang juga.

16 Juli 2013

Ketika Fashion Menghinakan Manusia

Kemarin gue nonton Pacific Rim, and to be honest that was awesome. Yang membuat gue kehabisan akal sehat adalah animasinya. Kata teman gue ini film dibuatnya tanpa mocap (motion capture). Jadi bisa lo bayangin butuh waktu berapa lama buat ngerjain animasinya doang, dan itu gak bisa dikerjain hanya dengan segelintir orang.

Cukup sudah kita membahas Pacific Rim. Di postingan ini gue mau bahas tentang tren anak muda (menurut sepengetahuan gue) sekarang. Setelah habis masa skinny jeans, kali ini chino stretch lagi booming. Gak mau kalah gue pun beli ini celana di semester 1 lalu, waktu itu boomingnya belum parah. Sekarang? dari anak keren dan gaul sampai anak norak dan salah gaul punya celana ini. 

Di perjalanan gue ke 21 kemarin, gue terpaksa naik angkot karena emang pulang ke Lampung gak ngirim motor. Dari angkot itu gue nemuin banyaknya jumlah chino yang beredar. Melihat ini gue sedih. 

Kenapa?

Waktu gue di Solo semester 1 lalu, di Bus Rapid Transit gue bertemu dengan bule yang make chino pink, dan dia tetap keren di mata gue. Dan ketika itu booming, chino kehilangan harga dirinya. Ia melekat di orang-orang yang... yah bisa dikatakan kurang pantas. Gue bilang kurang pantas karena, ketika orang tersebut memakai jeans dia keren, dan ketika dia memakai chino dia hina. 

Perubahan nilai kesucian salah satu teman gue misalnya. Di salah satu pusat perbelanjaan, dia mengambil salah satu celana chino seukurannya, dan pergi ke antrean kamar pas.

Odo: Gue pake jeans cocok kan?
Gue: Hm... cocok sih..
Odo: Lo liat gue pake celana ini ya.

Lalu dia masuk ke kamar pas.

Odo: Gimana bi?!
Gue: ANJIR, GANTI SANA!

Begitulah, bahkan celana punya seleranya masing-masing. Huft.

12 Juli 2013

Hamster di Kincir Putar

Ini Ramadhan pertama gue semenjak berubah status menjadi anak rantau. Gak kerasa banget ya, ternyata gue udah jadi anak rantau sekarang. Padahal kayanya baru 19 tahun kurang setengah bulan yang lalu gue lahir. Itu gak lama kan? Eh, iya gak sih? Dan bagi gue, tahun ini tahun "pindah"nya gue. Mulai dari peristiwa pindahnya gue ke Solo, di Solo juga gue pindah dari kost ke kontrakan. 

Tapi.

Setelah satu tahun gak ketemu dia, gue pikir keadaan bakal berubah. Gue bakalan datang dengan fresh, tanpa memori masa lalu. Gue salah besar. Di setiap detik yang lewat di hari itu, di setiap menit yang habis buat menunggu, gue gelisah. Gue sadar, hati gue belum pindah. Waktu memang bergerak, gue juga, namun di lintasan yang sama. Berulang-ulang.

Iya. Persis kaya hamster di kincir putarnya. 

13 Juni 2013

"Bukan yang itu mba...."

Tidak ada komentar:
Jadi ceritanya kekoplakan hidup gue tidak sepenuhnya hilang. Ya, ternyata tidak. Mulai dari jumat malam yang lalu gue sakit, sampe sekarang kadangan masih demam, lalu turun, kemudian demam lagi, sampai turun lagi, gitu terus sampe hari ini.

Untuk beberapa hari yang lalu, gue yakin banget kena thypus. Dan dari pengalaman gue, ekstrak cacinglah yang dapat menyelamatkan seorang manusia di depan apotek belakang kampus itu (ceritanya manusia itu adalah gue). Gue malam hari diantar Fafa KW ke apotek, mau beli obat cacing.

Gue: Mba, ada obat cacing?
Apoteker: Cacingan mas?
Gue: Ha? Gak kok mba..
Apoteker: Kok nyari Combantrin? (sambil nyodorin combantrin)
Gue: Monyet. (dalam hati)

COMBANTRIN lo bayangin!

Eh, b-bu-buset dah. Gue kaget setengah mati, sehina apa gue dikasih obat cacingan?! Gue seketika melihat ke samping dan belakang, untung gak ada orang. Setelah gue sadar dari kaget setengah mati tadi, gue langsung membenarkan pesanan gue yang tadi.

Gue: Maksud saya untuk obat thypus mba.
Apoteker: Oh gitu... (waktu denger ini gue rasanya pengen jotos mbanya). 

Sumpah gue kesel abis. Akhirnya kita damai, mba apoteker kembali bekerja seperti biasa, dan gue pulang dengan hati dan harga diri terkoyak.

8 Juni 2013

Ore no nichijou wa machigatteiru

Tidak ada komentar:
Hisashiburi!! *ngomong sama blog*

Pacar gue yang satu ini sering terlupakan. Bukan karena gue punya pacar secara harfiah, tapi karena hidup gue yang... *narik napas dalam banget* ... datar. Kekoplakan hidup gue makin berkurang, which is good, but in some other ways i kind of missing my koplak life. Karena dari jalan itulah gue jadi diri gue yang sekarang, entah itu humoris, somplak, dan gak jauh-jauh... single.

Semester dua ini jadwal kuliah shinjiranai. Setiap minggu gue musti ngerjain Trimatra, Bagan Teknik, Menggambar Manusia, dan mata kuliah terabsurd Sejarah Seni Rupa Indonesia. Bukan karena gue musti belajar sejarahnya, melainkan karena tugas dan cara ulangannya. Dosennya terlalu baik. Dan berkat jadwal yang tidak manusiawi inilah gue sukses bertransformasi dari "kupu-kupu" menjadi "kupu-kupu mati".

Tapi di semester inilah gue merasa berubah, gue menjadi sangat kecanduan drama asia. Total gue udah nonton 6-7 drama asia, baik jepang maupun korea. Untuk masalah ini, gue dicekoki Naufal, distributor drama korea gue.

Di semester ini jugalah gue mulai menyadari ada orang yang semakin dilihat semakin menarik. Dan entah kenapa, dengan dia, gue takut jatuh cinta...

Gue : si N itu kok makin dilihat kayanya makin menarik ya?
Tito : Iya! Iya! (Dengan cepat menimpali)

Kayanya segini dulu deh, sumpah sangking datarnya hidup sampe-sampe gue musti muter otak buat nulis doang.

Sore jaa...

7 Mei 2013

Erotomania

Erotomania. Gue sebenernya udah agak lama tau istilah ini. Bagi yang belum tau, gue kasih penjelasan dulu.

Erotomania adalah sebuah tipe khayalan dimana seseorang tersebut percaya bahwa orang asing atau salah seorang teman sekitarnya jatuh cinta kepadanya. You can say that erotomania is a kind of delusional.

Sebagian dari diri gue kayanya punya emm.... katakanlah penyakit ya, iya, SEJENIS penyakit ini. Erotomania. Iya gue tau ini gak keren. Sebenernya erotomania ini sendiri biasanya diderita oleh orang yang punya schizophrenia, delusional disorder, atau bipolar mania. Gue sendiri gak yakin kalau gue menderita salah satu dari ketiga kelainan tersebut. Kayanya gak deh. 

Semoga aja gak.

Biar gue kasih tau ya, gue menjalani hidup sebagai seseorang-yang-punya-semacam-erotomania-ringan-ini semenjak SMA. Rasanya? Well, gue yakin kalian pada gak mau ngerasain ini kelainan sejenis ini. Gak keren banget soalnya, delusional disorder, lo bayangin. Dan bagian yang paling menyedihkan dari seseorang-yang-punya-semacam-erotomania-ringan-ini adalah selama kita punya yang kaya gini, selama itulah kita berkhayal.

Haha, tapi gue gak beneran punya penyakit inilah, hahaha.

Semoga.

28 Maret 2013

Like This Yo...

Berhubung belum ada bahasan yang bagus untuk diposting, dan demi meredakan hinaan yang gue terima di jam terakhir hari ini. Gue mau ngepost karya S1 DKV UNS yang diikutkan dalam acara Pameran Simbiotik di KMDGI X di Jakarta. Berhubung gue anak DKV UNS, dan gak bisa (read: gak mau) ikut ke Jakarta. Jadinya gue post ini aja deh. Hitung-hitung gue membantu dari jauh, yah walaupun gue gak bisa ikut acaranya akhir April nanti.

Ini videonya.
Like This yo...


25 Maret 2013

Romusha/

Jadi ceritanya gue baru selesai kerja kelompok. Kerja kelompok yang baru selesai jam 1 mungkin lebih tepat disebut dengan kerja rodi. Atau kalau kalian belajar sejarah, kita tau bahwa kerja rodi sama dengan Romusha. Sebenarnya yang kerja ya cuma bisa dihitung jari. Tugas gue ringan banget masalahnya. Disuruh nyortirin sound buat efek film. Jadi ya gue menggila, menyebarkan virus galau ke teman-teman yang sedang serius mencumbui tugas masing-masing.

Tugasnya adalah membuat klip presentasi hasil kunjungan ke Sangiran: The Early Man Site. Kita ke Sangiran ini hari Jumat lalu. Jalanan sangat tidak manusiawi. Lubang-lubang pada sebesar sumur. Ban motornya Fafa (baju kuning terdepan) pun bocor, tragedi banget pokoknya.





















Ini fotonya.

Okelah, gue perkenalkan dengan anggota kelompok gue satu-satu, urut dari paling kiri.

Wildan, ini cowok yang kadangan juga bukan cowok. Spesies yang menggelikan sekali pokoknya. Sangat kreatif, barang yang gak ada harganya lagi bagi manusia kebanyakan, akan disulap dengan menggunakan skill mekaniknya menjadi barang dengan harga jual standar. Super.... tapi ya itu, ada minusnya.

Tito, pria ngawi yang naksir ama anak Jakarta namun nasibnya sangat sial, 11/12 dengan gue nasibnya. Jago gitar (kabarnya dia udah sering konser di kota Ngawi sebelum kuliah), sahabat karibnya wildan, susah move on. Yah, sampai sekarang sedang menjomblo. Yah mungkin dia membuka lowongan. Mungkin.

Gue, you know me so well lah, pemalu (malu-maluin).

Febri, ini cewek yang berpenampilan cowok. Pernah suatu ketika gue kalah ganteng gara-gara dia baru potong rambut. Hina. Meskipun dia berpenampilan seperti cowok, tapi dia cewek tulen... kayanya. Sahabat baiknya Intan, udah kaya kembaran malahan.

Intan, ini cewek yang paling kelihatan seperti cewek dari tampangnya di kelompok kami. Tipe pekerja keras, pantang tidur (punya mata panda yang warnanya sangat hitam), selalu dapet nilai bagus kalau soal nirmana, jago banyak software. Pokoknya ini cewek hebat banget.

Pramono, cowok bertubuh gempal yang kadang sifatnya sangat lemah lembut. Suka ngasih permen kapas ke gue, punya kost sendiri tapi masih nginep di tempatnya Tito terus, biasa dipanggil Hulky, ya mungkin karena perawakannya mirip dengan Hulk, namun versi baiknya. Hoeks!!

Iqbal, cowok dengan pose boyband satu ini sangat sial, dahulu ia dipanggil qabul, namun akibat salah sebut, ia sekarang dipanggil cabul. Nista. Gak salah sih, orang ini paling jago kalau masalah yuri, hentai, ecchi, dsb, yah jadi kalau gue mau cari referensi ya ke dia #uups.

Fafa, (baju kuning depan) cowok nyentrik dengan perilaku slow-rocker wannabe, lagu-lagunya sekelas Aerosmith, dan baru-baru ini aja dia keranjingan Mike Tompkins. Jago gambar, dan kalau dia berusaha lebih keras, mungkin dia bisa jadi vokalis Aerosmith kelak.

20 Maret 2013

Si Cepol Bau Kemenyan

Kemarin adalah salah satu hari yang menguras tenaga bagi gue. Malam harinya gue ngebuat konsep buat nirmana trimatra kertas yang kedua, dan itu gue convert ke Corel DRAW lagi sampai jam 1 pagi. Tapi kalau cuma kurang waktu tidur, itu mungkin udah agak biasa semenjak gue kuliah jurusan DKV. Yang gak gue biasa adalah, kenapa kemenyan dibuat parfum?

Liburan di jogja Desember lalu misalnya, gue dan ayah gue menemukan perfume section di salah satu pusat perbelanjaan disana. Beberapa mungkin masih keren, baik merk, bau, dan desain kemasannya. Yang tiba-tiba menarik perhatian gue adalah, adanya parfum kemenyan disana. Kenapa?

Nah, kemarin pagi itu gue lagi ada kelas. Seperti layaknya mahasiswa, gue masuk kelas, duduk, dan sambil dengerin khutbah dosen, gue nguap-nguap. Sangat lazim. Tapi gak lama berselang, tiba-tiba ada kakak tingkat yang menarik banyak perhatian dari lelaki adik kelasnya ini, gue gak termasuk. Wanita itu bertubuh tinggi semampai dengan rambut di cepol. Hari ini baru gue tau kalau kemarin itu anak-anak pada gak sengaja ngeliat "buah" kakak tingkat kami itu hampir muncrat keluar. Gue gak heran. Dia duduk di depan gue dan Tito. Dan dari detik itulah keadaan mulai berubah, aura mencekam menyelimuti beberapa orang di kelas itu, gue dan Tito khususnya.

Sambil berbisik.

Gue: Perasaanku aja apa emang disini tiba-tiba ada bau aneh?
Tito: Iya ya.. kaya bau kemenyan ni?

Kami pun menoleh ke depan sebentar, lalu kembali saling berhadapan. Seakan punya kemampuan untuk membaca isi hati temannya, gue dan Tito pun saling mengerti. 

Ya. Kejahatan telah terungkap.

Tito: ...... Aku mau muntah
Gue: Bertahanlah kawan, Tuhan tidak memberi ujian yang melebihi kemampuan umatnya

Dialog diatas udah langsung gue terjemahkan dari Bahasa Jawa. Dari yang gue ingat, dialog kami kemarin memang drama abis. Dan entah ada hubungannya dengan kejadian kemarin apa gak, Tito hari ini gak masuk kelas.

18 Maret 2013

Para Pencari Kost

Tidak ada komentar:

Udah berjalan 3 hari semenjak gue dan teman berinisial D nyari kost bareng. Ini ide gue, dia cuma manggut-manggut aja setelah gue mintain tolong buat nemenin. Ada satu kost yang udah jadi inceran gue dari tengah liburan semester 1 yang lalu, sebut saja kost L. Kostnya enak sih, ukuran kamarnya 3 m x 2,5 m. Gue tau soalnya salah satu teman gue semester satu lalu nempatin kost itu, sebelum akhirnya pindah ke kost dengan tarif pertahunnya 5 juta.

Kaya.

Karena terlanjur suka, maka penilaian hati ini udah gak objektif lagi. Apa yang dilihat dia selalu berbeda dengan apa yang gue rasa.

Dipa: Kost disitu apa gak panas bi? kan atapnya beda dengan bangunan yang sebelahnya.
Gue: Iya ya? gue gak merhatiin..
Dipa: Trus kan itu ngehadap matahari langsung, bakalan tambah panas tuh..
Gue: Iya ya.. gue gak mikir sampe situ sih.
Dipa: Parkirnya juga sempit banget tau bi..
Kira-kira percakapan kita terus berlanjut, dan berlanjut pula lah gue dengan jawaban iya ya.

Pelajaran dalam mencari kost: Bawa teman yang belum tau kost yang bakalan kita survey, penilaiannya lebih objektif dari kita.

11 Maret 2013

Bertahan

Tidak ada komentar:
Sebenernya, apa sih yang dicari dari pacaran?
 
Kebahagiaan? kayanya terlalu naif deh.
 
Temen gue pacaran, dan hampir tiap hari pacarnya minta putus ke dia. Hidupnya udah gak karuan semrawutnya. Sedangkan kalau dari yang gue tau, pacaran itu ibarat naik gunung bareng. Dimana si cowok dan si cewek itu beda jalur. Cukup berbekal janji untuk bertemu di puncak, mereka saling usaha. Dan di setiap jalur yang mereka lalui, pasti ada rintangannya. Cuma yang berpegang teguh dengan komitmennya masing-masing aja yang bisa menikmati puncak. Faktanya, orang yang berjuang sendirian hingga ke puncak cuma bisa nyetel lagu Dewa 19 dengan judul Pupus.
 
Pahit.
 
Orang yang bisa berjuang dan sampai ke puncak, walau akhirnya hanya dia sendiri yang ada disana. Terlebih lagi kalau dia emang tau hasilnya dari awal. Gue gak tau itu disebut bodoh atau cinta. Dan orang yang nyerah dengan komitmen yang dibuat bareng itu?

8 Maret 2013

Entahlah...

Tidak ada komentar:
Di Jumat pagi ini ingatan gue disengat. Alam bawah sadar gue memaksa untuk membuka sesuatu yang tabu. Masa lalu. Cukup sensitif bagi pelaku plegmatis seperti gue. Mungkin ini ada hubungannya dengan itu. Mungkin. Gue memang gak cukup jujur, bahkan ke diri gue sendiri, gitu kata temen gue. Entah sejak kapan gue menikmati hidup sebagai protagonis culun ini. Hidup di dunia nyata dengan diri gue yang palsu, atau hidup di dunia maya dengan diri gue yang asli, bagi gue sama aja. I've lost my consciousness really.

Setiap harinya drama di hidup gue makin intense. Dan sebelum gue sadari, gue udah jadi sutradara yang buruk buat hidup gue sendiri. Dan seperti yang terjadi di dunia nyata, orang-orang senang dan secara gak sadar menaikkan rating drama ini. Till its peak position.