22 Juli 2012

Art Jog 12

3 komentar:
Sesuai janji gue di postingan sebelumnya, ini adalah postingan pelunas janji. Ada 4 foto yang berhasil gue ambil dari Pameran Seni Rupa yang kerennya undescribable, ART JOG 12.

Enjoy.





20 Juli 2012

Some Plans I've Made

5 komentar:
Layaknya puasa ditahun-tahun sebelumnya, kali ini pun gak jauh beda. Pemerintah dan Muhammadiyah masih gak mau akur soal urusan kapan mulai puasa, dan kapan lebaran terjadi. Opsi terbaik adalah puasa ikut pemerintah, lebaran dengan Muhammadiyah. Lo gak bakalan nyesel.

Beberapa waktu lagi, yak beberapa waktu lagi, kita bakalan secara semi permanen berpisah dengan hampir semua teman SMA. Gue udah hampir menapaki jejak baru dalam hidup gue, yang konon dijuluki dengan dunia pendidikan terkeras. Yak, gue udah mau kuliah. Bulan puasa kali ini juga bakalan jadi puasa pertama gue sebagai anak kost. Bakalan struggle dengan kerasnya kehidupan anak kost. Karena jujur aja, gue belum terbiasa.

Dan ini adalah beberapa event yang udah lewat dan yang baru mau dijalanin.


1. Art Jog 12
Gue mau ngepost tentang Pameran Seni Rupa yang kemarin barusan gue kunjungi di Jogja. Kerennya undescribable. Beberapa foto bakalan keluar :D. Bagi yang masih di Jogja, bisa mampir ke Taman Budayanya, you'll have nothing to regret.

2. Debut Kereta
Finally, gue ngerasain juga gimana rasanya naik kereta untuk pertama kali. Debut gue ini terjadi kemarin, saat gue bersama Tito dan Mas Deddy ke Solo buat registrasi ulang UNS. Something to proud of

3. Post Spesial
Gue juga punya rencana untuk buat postingan tentang anak-anak sekelas gue. Sebagai ungkapan perasaan dan ucapan thanks to, hehe.

4. Kost
Gue juga udah punya gambaran tentang kost yang bakalan gue tempati. Cuma gue belum liat secara langsung, baru Tito doang yang ngurusin. Untuk Tito, maaf bro, gue mungkin bakalan banyak ngerepotin lo selama kita jadi mahasiswa UNS, hahaha.
















Kost.

Gue bakalan pulang ke Home Sweet Home antara hari senin dan selasa. Masih menunggu kepastian kapan kelarnya urusan Ardhan di UGM. Sambil menunggu, gue terus mencoba kuliner jogja, belajar mengingat tempat-tempat yang penting, semisal Stasiun di Jogja, Malioboro, Taman Budaya, dan pastinya alamat rumah saudara gue ini, i've a serious problem when it comes to remembering something.

14 Juli 2012

Alhamdulillah...

6 komentar:
Setelah cukup depresi karena ditolak FSRD ITB dan DKV UNS di SNMPTN 2012, gue hampir gak berani untuk ketemu temen-temen gue, guru-guru gue, tetangga-tetangga gue. Gue malu. Well, memang terlihat cengeng, tapi begitulah kegiatan gue setelah SNMPTN itu, baru akhir-akhir ini gue berani untuk (kembali) menatap dunia, dengan tidak dendam.

Semua berawal dari dipertemukannya gue dengan salah satu tweet @infoSNMPTN yang berisi tentang pengumuman pendaftaran swadana UNS 2012 tinggal satu hari lagi. Tanpa pikir panjang, gue sms ayah gue, beliau memberikan restunya, dan tanpa menunggu ibu tau, gue daftar malam itu juga.

Allah punya rencana buat gue, Allah sengaja buat gue menunggu keajaiban-Nya. Hari ini gue gak bisa berhenti berdecak kagum atas semua rencana-Nya. Gue dibuat lulus S-1 Swadana UNS. Kejadian ini buat gue nginget beberapa kejadian selama gue di sekolah buat ngambil ijazah. Guru-guru nanya gue dengan teman gue.


"Udah masuk mana?" salah satu guru bertanya.
"Alhamdulillah IPB pak" kata Hafizh pede.
"Wah, selamat ya, kalau kamu?" kali ini ditujukan kepada gue.
"Saya di Telkom pak..."


Well, responnya beragam, namun dua yang paling membekas di otak gue adalah.


"Ooh, telkom...." lalu hening, dan bapak itu melengos begitu saja.
"Naah, kamu.....!!!" bapak itu melengos pergi, entah apa maksud beliau.


Karena terlanjur kecewa, gue juga pergi tepat setelah beliau.

With all due respect sir... Maksud saya adalah, saya tidak meminta bapak-bapak sekalian untuk memberi ucapan selamat kepada saya, seperti yang bapak-bapak lakukan kepada teman-teman saya. Saya hanya ingin bapak-bapak sekalian untuk tidak hanya menggunakan sebelah mata bapak dalam melihat sebuah institusi pendidikan swasta.

Well, saya sudah buktikan kepada bapak, bahwa saya tidak gagal di kesempatan kedua saya.