26 September 2015

Berbaik hatilah Tuhan (part 1)

6 komentar:
Malam minggu semuanya,

Untuk sementara gue belum memutuskan buat beli domain baru, secara selain tagihan kost yang membludak, masih ada tanggungan baru buat gue yang musti magang di jakarta Oktober ini, yak transportasi dan biaya hidup disana. Hampir dipastikan gue gak bakal bawa motor ke Jakarta, kasihan motor gue kalau harus beradu di jalanan sepadet Jakarta setiap harinya, dia belum cukup umur dan minim pengalaman.

Tapi bukan itu yang mau gue bahas di malam minggu syahdu ini, alangkah indahnya kalau kita menggalau saja. Ya gak? Punya pacar atau gak bukan takaran gue untuk memutuskan buat galau. Karena kalau menurut gue galau itu asik-asik gak enak, entah mau galauin kuliah, skripsi dan TA, uang bulanan yang (entah gimana) cepet abis, atau cinta. Dari dulu gue emang orangnya memuliakan galau, so buat gue galau tetep asik.

Di postingan sebelum ini gue sempet nyinggung masalah zing. Zing bisa datang kapan aja, mau pandangan pertama atau bahkan di pandangan ke 2048. Sekitar 3 bulan lalu di sebuah pertemuan akbar yang mampu mengubah nasib anak-anak kuliahan, i got 'zing' kind of feeling. Rasanya lucu, i barely know her at all but she had already managed my heart to spark a little. Hahah very rude guest indeed. Beautiful, attractive, and...

taken.

Disini gue mulai ngerasa capek, dari 3 cerita roman yang gue perjuangin sejak SMA, gak ada yang beres. Love hasn't been kind to me. Jadinya gue trauma buat memulai cerita baru di masa kuliah. Gue sempat membatin ke diri gue sendiri waktu awal kuliah, untuk tidak jatuh hati ke siapapun dan sampai akhir semester 6 kemarin berhasil. Keberhasilan ini gak lepas dari input mahasiswa Seni Rupa kampus gue yang agak-agak menyedihkan gitu sih ya, there's not much quality there :'(

Di satu sisi gue menyayangkan keadaan, di sisi lain gue bererima kasih atas batin gue yang dengan mudahnya direalisasikan Tuhan. Gue pikir rencana ini bakalan berjalan mulus sampai gue wisuda nanti, eeeh gue kecolongan...