23 September 2014

Jadi Orang Penting

2 komentar:
Kali ini gue cuma mau update singkat perihal acara yang bakal gue pimpin bulan mendatang. Gue bisa menebak apa yang ada di pikiran kalian semua waktu tahu bahwa gue bakal jadi pimpinan acara.

SUMPEH LO?!

Acara yang gue maksud adalah pameran DKV dari Tim Sinestesia, sebuah tim yang gue ketuai, bahkan namanya juga datang dari gue. Men, kurang keren apalagi gue? Kenapa masih jomblo aja? Seumur-umur baru kali ini gue mimpin acara gede semacam ini. Bukan apa-apa, yang gue takutkan adalah acara besar semacam ini bisa membuat ketua acaranya pusing dan pegal linu. Dan obat pegal linu adalah Kiranti. Jadi gue berkesimpulan, sebuah pekerjaan yang menuntut ketuanya untuk meminum Kiranti untuk yang kedua kalinya tiada lain adalah pekerjaan keji dan munkar.

1. Logo

Untuk logo Sinestesia, gue memakai desain logo Ambigram, logo yang apabila diputar balik pun tetep bisa dibaca sama, contohnya logo Illuminati.

Bukan, kami bukan sekte.

2. Isu






























Nah ini namanya isu pameran, biasanya dibuat dan di print trus disebar di majalah dinding sekampus, niatnya sih biar banyak pengunjungnya. Membuat dan menyebar poster isu itu penting, biar orang-orang bisa aware akan acara yang bakalan kita buat.

Dalam dunia anak muda, biasanya isu ada dan biasa tercipta sebagai keisengan teman belaka namun dapat berakibat terealisasikannya sebuah siasat PDKT yang mulus. Misalnya, kamu lagi suka sama si A dan lagi gencar-gencarnya ngirim sinyal cinta. Teman-teman mu yang peka dan baik hati biasanya mengeluarkan sebuah jampi-jampi yang bisa ngebuat kamu dan si A jadi saling aware dengan kehadiran masing-masing. Cara mereka mengeluarkannya beragam, cuma yang paling sering gue saksikan adalah, mereka bakalan diam serentak sembari menghadap ke korban, dan dengan serentak teriak sampai fals.

Ciiieeeeeeeeee.

Mati gaya. Biasanya gak ada lagi yang bisa dilakukan korban pas kejadian kecuali mati gaya.

Acara pamerannya nanti berdurasi 2 hari dan akan dilangsungkan di Taman Budaya Jawa Tengah. Buat tanggal mainnya bakalan gue post barengan dengan gambar poster dan lain-lain di postingan selanjutnya. It's gonna be cheap, you don't even have to pay for anything, so...

DON'T MISS IT!

13 September 2014

Proses Evolusi

Tidak ada komentar:
Bosan, bisa jadi adalah alasan utama gue vakum dari dunia blogging 6 bulan yang lalu. Hidup gue yang dulunya selalu dipenuhi oleh hal-hal konyol bisa dibilang hampir sepenuhnya hilang. 

Gue bahkan gak pernah minum Kiranti lagi. 

Semua hal konyol yang biasanya lewat dan jadi bagian dalam proses gue menuju kedewasaan pelan-pelan mulai hilang semenjak status gue sebagai siswa SMA yang diharuskan move on berubah jadi mahasiswa yang moving on. Hal-hal konyol itu berubah jadi permasalahan yang menuntut keseriusan. Semua permasalahan yang ada di hidup gue sekarang menuntut gue untuk terus berevolusi, menjadi manusia yang baik. Pada akhirnya gue harus ikut berubah sebagai satu-satunya cara biar gue tetap bisa bertahan dari seleksi alam yang ada.

Ada banyak cara yang sejauh ini udah gue praktikin demi evolusi itu. Satu diantaranya yaitu:

Jalan-Jalan.

Misalnya aja, gue jadi lebih berani jalan-jalan. Dulu kala, gue selalu mikir-mikir sebelum ngelakuin segala sesuatu yang baru, sebelum minum Kiranti gue juga sempet mikir. Lalu gue sadar dan mulai mencoba hidup yang penuh spontanitas. Dan hal-hal baru semacam itu ternyata bisa buat gue tetap waras. Dan kalau postingan terakhir gue adalah cerita pendakian gue ke Lawu, kali ini gue jadi saksi kesederhanaan Dieng.

1. Selfie

Perjalanan Frodo Baggins (kedua dari kanan) dan teman-temannya dalam mengembalikan cincin terkutuk ke Mordor memang bukan hal yang mudah. Demi menyiasatinya, mereka selfie dulu di Dieng. 




















Ketiga orang di atas (termasuk gue) merupakan karakter utama sekaligus saksi bisu dalam komik Tri Mas Ketir yang dulu pernah gue post di blog ini. Dari yang paling kiri ada Doni, Anja, dan Ibad.

2. Telaga Warna
Waktu lagi ngambil foto ini cuacanya rada mendung, tapi warna dari telaga masih tetap ada dan kelihatan terang. Ajaib memang.

3. Kawah Sikidang
Matahari lagi terik-teriknya, tapi harus naik ke atas bukit. Tapi langsung dibayar lunas dengan view yang luar biasa. 

Di kawasan kawah ini juga gue ketemu sama turis luar yang bawa bayi, dimana bayinya itu gede banget, kira-kira hampir dua kali ukuran bayi hasil perkawinan orang pribumi. Pokoknya cukup gede sampai titik dimana gue pengen banget nyeritain hal ini di blog.

4. Candi Arjuna
Kawasan Candi Arjuna yang kece abis. Kalau cuaca lagi bagus, Kita bisa dapatin foto sunset yang keren di wilayah ini, sayangnya waktu gue kesana langitnya lagi jelek.

5. Mie Ongklok
Jajanan khas daerah Dieng, Wonosobo yang satu ini is a must. Kalau belum nyoba ini bisa dibilang perjalanan kalian ke daerah ini sia-sia, kalian bakalan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Sumpah.

Demi dapatin 5 poin penting dalam proses evolusi yang gue sebut diatas, gue hampir kehilangan indra perasa bokong gue. Perjalanan 4-5 jam dari Solo udah cukup buat gue teriak-teriak di jalanan. Untungnya bokong gue masih bisa terselamatkan.