Tampilkan postingan dengan label Daily. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daily. Tampilkan semua postingan

18 Februari 2016

Tidakkah kau malu, anak muda?

2 komentar:
Sore tadi, gue sama Tito yang baru aja selesai daftar talkshow Blog Conference UNS di Gedung BAPSI kampus pun langsung cabut ke fakultas karena gerimis udah mulai turun. Kita pergi lewat depan Kopma tanpa ada prasangka apa-apa, tiba-tiba di tengah perjalanan si Tito langsung minggirin motor.

Gue:  Lah kenapa berhenti cuy? Gerimis ini.
Tito:  Bi... Ada HP di tengah jalan itu, ambil yuk!
Gue:  SUMPAH LU?!
Tito:  Iya cuy, lu liat tuh warna merah.
Gue:  WUIH, IYA CUY!
Tito:  Ayo puter balik, kita ambil!
Gue:  BUSEEET! LU GAK MALU?!
Tito:  Lah ngapain malu? Lha.. Lhaa... LHAAAAA DILINDES MOBIIIIL!
Gue:  ANJIIIIIIIIR!
Tito:  AYOLAH AMBIL SEKARANG!
Gue:  BUSET OGAH! MALU CUY, DEPAN KOPMA RAME! (turun dari motor)
Tito:  YOWES AKU SING NGAMBIL, CEPET NAIK!
Gue:  GAK! GAK!
Tito:  YAUDAH LEWAT AJA, CEPET NAIK!
Gue:  SUMPAH LU YA?! LEWAT AJA POKOKNYA! (naik lagi)
Tito:  IYA! IYA!

Kita pun kembali, menjadi saksi bisu HP yang kini casing dan bagian dalamnya sudah terpisah akibat terlindas mobil.

Tito:  Sayang men... Merk apa tuh?
Gue:  Iya cuy, apa yak? Mirip Lumia.
Tito:  Kampret! Ayolah ambil!  (siap-siap U-turn)
Gue:  YAELAH, udah dilindes To...  (motor pun gak jadi U-turn, langsung ke fakultas)
Tito:  HP warna merah orange gitu jarang punya cowok cuy.
Gue:  WOOOH IYA JUGA! Tau gitu ambil aja yak, kali aja yang punya cakep.
Tito:  UDAH TELAAAAAAAAAAAT!!!!

Begitu sampai, Tito langsung berpamitan pulang. Gue meneliti kepergiannya dan mengerti, hatinya masih gundah akan HP di pinggir jalan tadi. Dia kembali ke arah Kopma. Gue yang udah gak peduli pun langsung nyalain motor dan bergegas pulang. Di perjalanan kita bertemu lagi, "HP-nya udah gak ada" gitu katanya.

4 Desember 2013

It's been a rough year

Tidak ada komentar:
Huft.

Udah lama juga ya gue gak ngeblog, mana postingan terakhir terlihat terlalu depresi pula. Anyway, semester 3 ini merupakan semester terberat (sejauh ini) sejak gue resmi menjadi mahasiswa. Di masa-masa ini gue mulai disibukkan dengan yang namanya tugas yang mengharuskan konsultasi. Biar bagaimanapun gue bencinya dengan konsultasi, tapi ini tetap harus gue lakukan. Kenapa? untuk alasan yang sangat klise: ada hubungannya dengan nilai. But so far, I'm doing just fine.

Mulai semester ini gue ngontrak berempat dengan teman-teman gue: dua anak DKV dan satu anak Sastra Jawa. Jangan tanya gue kenapa yang satu ini ngambil Sastra Jawa.... anyway, kondisi rumah yang kita tempati bagus, lumayan nyaman, intinya sih kondisi internal rumah oke. Trus eksternalnya? 

Nah disini gue mau cerita. 

Keputusan gue untuk ngontrak di lokasi yang sekarang ini sangat gue sesali. a big time! Rumah yang gue tempati ini pernah dihancurin pagar besi depannya dengan tetangga depan rumah gue. Pagar besi setinggi 2 meter itu dirobohin pake palu martil dengan gagang sepanjang 1 meter. FYI, itu kejadiannya pukul 9 pagi, gue dan teman-teman gue (Nopal dan Ucup) ini lagi pada di dalam rumah. Dia bahkan hampir ngedobrak pintu depan sama samping pake palu martil itu (waktu itu kondisi pintu depan gak dikunci). We could have died by now. I'm glad we survived that day. Usut punya usut tetangga gue ini rada stress gitu, kata orang sih karena di tinggal istrinya. Umurnya kalau gue takar sih kira-kira menjelang 40 tahunan.

Alasan dia "ngamuk" ini denger-denger karena kontrakan gue ini ini masih ribut sampe jam 2 pagi di malam sebelumnya. Well.... we were. Semalam sebelum kejadian ini kontrakan gue didatangi 6 orang teman gue buat kerja kelompok, tapi gak pulang-pulang sampai jam 2 pagi. Besoknya? gue hampir mati. Pokoknya orang ini dipanggil ke kantor polisi siangnya. Hasilnya no one knows

Selang dua bulan kemudian, tepatnya seminggu yang lalu. Gue dan dua teman gue yang DKV (Nopal dan Ucup) ini habis beli sayur buat dimakan dirumah. Si Ucup ini pulang duluan ke kontrakan, udah lapar katanya. Eh, begitu gue nongol di depan gang, gue mendapati teman gue itu lagi digampar sama orang yang sama yang menghancurkan pagar kontrakan gue. Gue sama Nopal ini niatnya mau kabur. Tapi bahkan niat sudah menjadi bubur. Kita berdua udah terlanjur dilihat sama dia. Jadi? Kita dipanggil dan digampar, dua kali. 

Kali ini untuk alasan yang sama, ribut.

Ucup yang kelihatannya paling shock atas kejadian "gampar" ini malam harinya langsung pulang dan berhenti ngontrak. Dia masih sayang sama nyawanya, lagipula dia masih jomblo, sayang kalau mati konyol sebelum punya pacar. 

So, it's been a rough year for me. I couldn't ask for more (slap). And to you out there, who accidentally read this one post of mine. whoever you are. Wish us safe and sound.

13 Juni 2013

"Bukan yang itu mba...."

Tidak ada komentar:
Jadi ceritanya kekoplakan hidup gue tidak sepenuhnya hilang. Ya, ternyata tidak. Mulai dari jumat malam yang lalu gue sakit, sampe sekarang kadangan masih demam, lalu turun, kemudian demam lagi, sampai turun lagi, gitu terus sampe hari ini.

Untuk beberapa hari yang lalu, gue yakin banget kena thypus. Dan dari pengalaman gue, ekstrak cacinglah yang dapat menyelamatkan seorang manusia di depan apotek belakang kampus itu (ceritanya manusia itu adalah gue). Gue malam hari diantar Fafa KW ke apotek, mau beli obat cacing.

Gue: Mba, ada obat cacing?
Apoteker: Cacingan mas?
Gue: Ha? Gak kok mba..
Apoteker: Kok nyari Combantrin? (sambil nyodorin combantrin)
Gue: Monyet. (dalam hati)

COMBANTRIN lo bayangin!

Eh, b-bu-buset dah. Gue kaget setengah mati, sehina apa gue dikasih obat cacingan?! Gue seketika melihat ke samping dan belakang, untung gak ada orang. Setelah gue sadar dari kaget setengah mati tadi, gue langsung membenarkan pesanan gue yang tadi.

Gue: Maksud saya untuk obat thypus mba.
Apoteker: Oh gitu... (waktu denger ini gue rasanya pengen jotos mbanya). 

Sumpah gue kesel abis. Akhirnya kita damai, mba apoteker kembali bekerja seperti biasa, dan gue pulang dengan hati dan harga diri terkoyak.

8 Juni 2013

Ore no nichijou wa machigatteiru

Tidak ada komentar:
Hisashiburi!! *ngomong sama blog*

Pacar gue yang satu ini sering terlupakan. Bukan karena gue punya pacar secara harfiah, tapi karena hidup gue yang... *narik napas dalam banget* ... datar. Kekoplakan hidup gue makin berkurang, which is good, but in some other ways i kind of missing my koplak life. Karena dari jalan itulah gue jadi diri gue yang sekarang, entah itu humoris, somplak, dan gak jauh-jauh... single.

Semester dua ini jadwal kuliah shinjiranai. Setiap minggu gue musti ngerjain Trimatra, Bagan Teknik, Menggambar Manusia, dan mata kuliah terabsurd Sejarah Seni Rupa Indonesia. Bukan karena gue musti belajar sejarahnya, melainkan karena tugas dan cara ulangannya. Dosennya terlalu baik. Dan berkat jadwal yang tidak manusiawi inilah gue sukses bertransformasi dari "kupu-kupu" menjadi "kupu-kupu mati".

Tapi di semester inilah gue merasa berubah, gue menjadi sangat kecanduan drama asia. Total gue udah nonton 6-7 drama asia, baik jepang maupun korea. Untuk masalah ini, gue dicekoki Naufal, distributor drama korea gue.

Di semester ini jugalah gue mulai menyadari ada orang yang semakin dilihat semakin menarik. Dan entah kenapa, dengan dia, gue takut jatuh cinta...

Gue : si N itu kok makin dilihat kayanya makin menarik ya?
Tito : Iya! Iya! (Dengan cepat menimpali)

Kayanya segini dulu deh, sumpah sangking datarnya hidup sampe-sampe gue musti muter otak buat nulis doang.

Sore jaa...

20 Maret 2013

Si Cepol Bau Kemenyan

Kemarin adalah salah satu hari yang menguras tenaga bagi gue. Malam harinya gue ngebuat konsep buat nirmana trimatra kertas yang kedua, dan itu gue convert ke Corel DRAW lagi sampai jam 1 pagi. Tapi kalau cuma kurang waktu tidur, itu mungkin udah agak biasa semenjak gue kuliah jurusan DKV. Yang gak gue biasa adalah, kenapa kemenyan dibuat parfum?

Liburan di jogja Desember lalu misalnya, gue dan ayah gue menemukan perfume section di salah satu pusat perbelanjaan disana. Beberapa mungkin masih keren, baik merk, bau, dan desain kemasannya. Yang tiba-tiba menarik perhatian gue adalah, adanya parfum kemenyan disana. Kenapa?

Nah, kemarin pagi itu gue lagi ada kelas. Seperti layaknya mahasiswa, gue masuk kelas, duduk, dan sambil dengerin khutbah dosen, gue nguap-nguap. Sangat lazim. Tapi gak lama berselang, tiba-tiba ada kakak tingkat yang menarik banyak perhatian dari lelaki adik kelasnya ini, gue gak termasuk. Wanita itu bertubuh tinggi semampai dengan rambut di cepol. Hari ini baru gue tau kalau kemarin itu anak-anak pada gak sengaja ngeliat "buah" kakak tingkat kami itu hampir muncrat keluar. Gue gak heran. Dia duduk di depan gue dan Tito. Dan dari detik itulah keadaan mulai berubah, aura mencekam menyelimuti beberapa orang di kelas itu, gue dan Tito khususnya.

Sambil berbisik.

Gue: Perasaanku aja apa emang disini tiba-tiba ada bau aneh?
Tito: Iya ya.. kaya bau kemenyan ni?

Kami pun menoleh ke depan sebentar, lalu kembali saling berhadapan. Seakan punya kemampuan untuk membaca isi hati temannya, gue dan Tito pun saling mengerti. 

Ya. Kejahatan telah terungkap.

Tito: ...... Aku mau muntah
Gue: Bertahanlah kawan, Tuhan tidak memberi ujian yang melebihi kemampuan umatnya

Dialog diatas udah langsung gue terjemahkan dari Bahasa Jawa. Dari yang gue ingat, dialog kami kemarin memang drama abis. Dan entah ada hubungannya dengan kejadian kemarin apa gak, Tito hari ini gak masuk kelas.

18 Maret 2013

Para Pencari Kost

Tidak ada komentar:

Udah berjalan 3 hari semenjak gue dan teman berinisial D nyari kost bareng. Ini ide gue, dia cuma manggut-manggut aja setelah gue mintain tolong buat nemenin. Ada satu kost yang udah jadi inceran gue dari tengah liburan semester 1 yang lalu, sebut saja kost L. Kostnya enak sih, ukuran kamarnya 3 m x 2,5 m. Gue tau soalnya salah satu teman gue semester satu lalu nempatin kost itu, sebelum akhirnya pindah ke kost dengan tarif pertahunnya 5 juta.

Kaya.

Karena terlanjur suka, maka penilaian hati ini udah gak objektif lagi. Apa yang dilihat dia selalu berbeda dengan apa yang gue rasa.

Dipa: Kost disitu apa gak panas bi? kan atapnya beda dengan bangunan yang sebelahnya.
Gue: Iya ya? gue gak merhatiin..
Dipa: Trus kan itu ngehadap matahari langsung, bakalan tambah panas tuh..
Gue: Iya ya.. gue gak mikir sampe situ sih.
Dipa: Parkirnya juga sempit banget tau bi..
Kira-kira percakapan kita terus berlanjut, dan berlanjut pula lah gue dengan jawaban iya ya.

Pelajaran dalam mencari kost: Bawa teman yang belum tau kost yang bakalan kita survey, penilaiannya lebih objektif dari kita.

11 Maret 2013

Bertahan

Tidak ada komentar:
Sebenernya, apa sih yang dicari dari pacaran?
 
Kebahagiaan? kayanya terlalu naif deh.
 
Temen gue pacaran, dan hampir tiap hari pacarnya minta putus ke dia. Hidupnya udah gak karuan semrawutnya. Sedangkan kalau dari yang gue tau, pacaran itu ibarat naik gunung bareng. Dimana si cowok dan si cewek itu beda jalur. Cukup berbekal janji untuk bertemu di puncak, mereka saling usaha. Dan di setiap jalur yang mereka lalui, pasti ada rintangannya. Cuma yang berpegang teguh dengan komitmennya masing-masing aja yang bisa menikmati puncak. Faktanya, orang yang berjuang sendirian hingga ke puncak cuma bisa nyetel lagu Dewa 19 dengan judul Pupus.
 
Pahit.
 
Orang yang bisa berjuang dan sampai ke puncak, walau akhirnya hanya dia sendiri yang ada disana. Terlebih lagi kalau dia emang tau hasilnya dari awal. Gue gak tau itu disebut bodoh atau cinta. Dan orang yang nyerah dengan komitmen yang dibuat bareng itu?

26 Mei 2012

Paranoid

Tidak ada komentar:
Waduh, baru sempat nulis setelah dari siang tadi tertidur lemas di kamar, hari ini gue gak sehat.

Seminggu sebelum pengumuman kelulusan UN gue resmi jadi orang paling paranoid yang pernah ada. Ketakutan gue itu sedikit beralasan, gue dengan hebatnya gak pede waktu ngerjain fisika. Hasilnya gue parno abis. Sedikit-sedikit istighfar. Dan kabarnya, yang gak lulus bakalan ditelepon dari sekolah atau dinas, gue tambah parno. Hidup gue terkungkung abis. Mau ngapa-ngapain kepikiran, mau tidur kepikiran, mau mandi kepikiran. tapi karena tau gue bakalan digampar nyokap kalo gak mandi, gue tetap mandi.

Pernah suatu ketika gue dapat telepon, waktu itu gue lagi siap-siap mau tambahan di bimbel.

'Halo..' suara bapak-bapak terdengar jelas.
'Ya, ha-halo'
'Ini betul Abi Ghifar Rapanza?'
'I-iya pak, e.. ada apa ya?' gue udah hampir kencing.

Jelas banget gue paranoid, gue udah keringat dingin. Gue yang udah mandi sebelum berangkat itu, tiba -tiba gerah lagi. Parah.

'Nah, gini bi, kamu kan keterima di STISI TELKOM....' belum selesai dia ngomong, gue sujud syukur. Bahkan gue bermaksud mengadakan syukuran sebelum akhirnya gue sadar, gue masih punya utang dengan Tama.

Beliau menjelaskan kalau formulir pendaftaran ulangnya bisa didownload lewat website smbbtelkom.ac.id yang dengan segera gue iyakan. Satu hal yang terlintas dipikiran gue adalah, orang dinas nelepon dan ngabarin kalo gue gak lulus UN. Gue nyiapin rencana untuk tidak kembali ke rumah dan pergi ke Hongkong untuk jadi TKI.

Di kesempatan yang lain, ibu gue juga pernah dapat telepon. Gue langsung nanya.

'Dari siapa bu?!'

Ketakutan gue lagi-lagi terbantahkan karena nyokap bilang itu dari FIF. Fyuuh. Dan akhirnya pengumuman pun tiba. Alhamdulillah kita lulus 100%. Dan sekali lagi, hal yang ngebuat gue jadi paranoid, terbantahkan.

16 Desember 2011

HolyPhotoHolic

Tidak ada komentar:
1, 2, 3, 4 bulan lamanya gue ga buka kunci rumah blog gue. Terasnya udah kaya rumah horror, dalemnya.... yah lo bisa bayangin. Well, excited at blogging akhir-akhir ini, jujur gue iri baca postingan temen-temen gue, melihat itu semua gue jadi mau aktif lagi. Hari ini adalah hari pembalasan bagi mereka yang tidak cukup pintar di kelas. Bagi rapor, entah kenapa namanya "rapor" gue juga bingung.

Beberapa hari yang lalu gue yang notabene jarang ada kerjaan, secara kebetulan dapet banyak undangan, semuanya rata-rata acara ulang tahun. 2 dari 3 undangan pun gue hadiri, ga sia-sia amat sih. Secara gitu kan.. GRATIS, kekeke. :D

Di pesta ultah pertama, pesta ultah Tresa Ivani Saskia yang ke 17 di cafe yang ada di Dome itu.. entah namanya apa gue juga lupa, CAFE del MOR ye? iya kali. Dresscode sweetyblack, dan yeah, sampe sana emang pakaiannya rata-rata sweetyblack. This is the best part guys, yang cewe-cewe emang pakaiannya betul, betul-betul kurang, kurang bahan, kurang kebawah dan kurang ke atas (lo tau kan?). Lu pada bisa bayangin gimana. Gue ga mau cerita, bayanginnya aja bakal ngebuat iman lo luntur, dan ngences.

Enough.

Di pesta kedua, ultah ke 17 Zahrotul Habibah. 14 Desember 2011. Layaknya orang yang ulang tahun, berbagai trik jahil nan usil diperagakan, telur dan tepung menghiasi wajah sang korban. Dan layaknya ulang tahun, maka akan ada makan-makan. The best part that we had been waiting for :D. Makan di Warung Steak and Shake. Di perjalanan, gue menyadari bahwa sesuatu yang gratis, pasti ada pengorbanannya. And exactly rains were occured, gue dan 2 temen gue nunggu di bawah tenda VIAR, berpura-pura tegar padahal engga sama sekali. Sial.

HolyPhotoHolic















bukan, kami bukan boyband















bukan sekedar gaya


5 Agustus 2011

I Was the Victim of Spoof

2 komentar:
Apa kabar semuanya? Gimana puasa kalian? apakah banyak yg batal? apakah banyak yg sukses? Semoga masih tetep bagus dan ga bolong2 ya..

Oh ya, 2 hari yang lalu, sewaktu gue baru bangun tidur. Gue langsung dikejutkan oleh bokap gue yang datang membawa KTP yang baru jadi. Disini masalah mulai terkuak. Gue punya masalah dengan tangan gue, tangan gue punya masalah dengan pulpen, pulpen gue punya masalah sama kertas. Ya, kami memang tidak pernah bisa akur. Disetiap ancang-ancang yang gue siapin buat nulis dan tanda tangan, everything goes wrong (Oke.. Oke.. GUE GA BISA TANDA TANGAN). Apakah takdir gue bukan menjadi pejabat yang sering tanda-tangan? Apakah gue akan terkenal? (muka melas).

Akhirnya gue berhasil (gagal) tanda-tangan secara sempurna. Maka ga salah kalo gue buka puasa rekening di bank, petugas nanya.

Petugas: Ko tanda tangannya ga sama ya mas?
Gue: … Gini mbak.. ehh.. uhh, saya ga bisa tanda tangan mbak (ANJROT!!!)
Petugas: ….
Tetangga: HAHAHA (aseem, dia tau dari mana?)


Lebih parah lagi, anak gue kelak bakal ngomong apa?


Anak: Yah, tanda tanganin dong nilai adek..
Gue: Cap jempol aja ya?
Anak: Ihh, ayah norak nih, kan mintanya tanda tangan.. (sedikit cemberut)
Ayah: Uh.. um.. Ayah.. ga bisa tanda tangan dek, minta sama ibumu aja. (GUBRAK!!)


Martabat gue bakalan jatoh didepan anak gue. Uh, gue udah mulai keringet dingin. Rasa ingin pup kembali menyeruak. Mulai sekarang ambisi gue adalah meningkatkan taraf keindahan dan kerapihan tanda tangan gue. Gue merasa nista. Tingkat kegalauan gue udah nambah. Dan sebentar lagi naik level. Poin tambahan bakalan gue gunain untuk ningkatin charm +1 dan defence +2.


On the other story
Kemarin kenistaan gue terungkap (lagi). Cerita yang tidak boleh disebutkan itu (tanpa) sengaja gue jadikan bahan text spoof tugas bahasa inggris gue. Ide terlalu banyak menumpuk, jadinya gue putusin untuk make ide itu. Kemahatololan gue dalam hal ini berakibat malapetaka untuk hari itu. Temen gue, namanya Mukhlis jadi sebut saja Mukhlis dengan perencaan matang dan persekongkolan dengan guru bahasa inggris "mengizinkan gue" untuk curhat. Kayanya ga pas deh, MEMAKSA GUE UNTUK MEMBUKA AIB GUE. And did you know? saat gue selesai cerita.


Temen2 gue: HAHAHAHAHA, WAHAAHA, JYAHAAHA, KAKAKA (sampai saat ini gue masih bingung, mereka ngetawain gue yang freak ini atau kenistaan gue?)
Gue: ......


Duaaarrr! *Petir menyambar, gue terhina, gue malu, martabat gue jatoh.


Guru gue: (syukurlah dia cuma senyum2 doang)...Oh, Jamu anti keguguran (Mukhlis kembali mendapatkan tenaga tambahan untuk ngetawain temennya *HAHAHA)


Jleb... #nowplaying Mulan Jameela ft Dewi-Dewi - Jangan Tusuk aku dari belakang