Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan

8 April 2017

Mengejar Ridho Allah

Tidak ada komentar:
Wuidih, baru ngebaca judulnya aja gue yakin lo pada bingung, ini kampret kesambet apa? Gaya banget posting berbau religi, hahaha. Asal muasal gue tiba-tiba kepikiran buat bikin tulisan yang berbau religi ini karena Alhamdulillah hidup gue gak banyak fluktuasi, secara gue juga jarang keluar kost gara-gara gak ada teman sebaya di Surabaya. Mungkin gue bakalan punya cerita minggu depan deh, kenapa? Karena Inshaallah akhir pekan minggu depan ini gue mau ke Semarang, buat kelilingin kotanya. Moga-moga aja si Farid, Saga, sama Pandu punya waktu luang dan mau nemenin gue.

Akhir-akhir ini gue sewaktu di kantor selalu dengerin dokumentasi ceramah dari Ustad Yusuf Mansur sewaktu acara Wisata Hati dulu masih di ANTV. Itung-itung sebagai refreshing hati (sedaap), secara Ust. Yusuf Mansur kan orangnya kocak tuh. Doi kalo ceramah enteng banget bahasanya, gue aja kadang cekikikan sendiri sampe-sampe diliatin temen2 kantor, hahaha.

Nah jadi ceritanya nih, gue lagi berusaha taubat (Ceilaah). Berusaha sedikit demi sedikit menjauhi hal-hal berbau duniawi. Nah bagian paling susah dari taubat apa? Istiqomah-nya. Iya kan? Nah dari situlah gue minta sama temen-temen yang kebetulan lagi baca postingan ini nih. Doain gue semoga bisa istiqomah.

16 Juli 2013

Ketika Fashion Menghinakan Manusia

Kemarin gue nonton Pacific Rim, and to be honest that was awesome. Yang membuat gue kehabisan akal sehat adalah animasinya. Kata teman gue ini film dibuatnya tanpa mocap (motion capture). Jadi bisa lo bayangin butuh waktu berapa lama buat ngerjain animasinya doang, dan itu gak bisa dikerjain hanya dengan segelintir orang.

Cukup sudah kita membahas Pacific Rim. Di postingan ini gue mau bahas tentang tren anak muda (menurut sepengetahuan gue) sekarang. Setelah habis masa skinny jeans, kali ini chino stretch lagi booming. Gak mau kalah gue pun beli ini celana di semester 1 lalu, waktu itu boomingnya belum parah. Sekarang? dari anak keren dan gaul sampai anak norak dan salah gaul punya celana ini. 

Di perjalanan gue ke 21 kemarin, gue terpaksa naik angkot karena emang pulang ke Lampung gak ngirim motor. Dari angkot itu gue nemuin banyaknya jumlah chino yang beredar. Melihat ini gue sedih. 

Kenapa?

Waktu gue di Solo semester 1 lalu, di Bus Rapid Transit gue bertemu dengan bule yang make chino pink, dan dia tetap keren di mata gue. Dan ketika itu booming, chino kehilangan harga dirinya. Ia melekat di orang-orang yang... yah bisa dikatakan kurang pantas. Gue bilang kurang pantas karena, ketika orang tersebut memakai jeans dia keren, dan ketika dia memakai chino dia hina. 

Perubahan nilai kesucian salah satu teman gue misalnya. Di salah satu pusat perbelanjaan, dia mengambil salah satu celana chino seukurannya, dan pergi ke antrean kamar pas.

Odo: Gue pake jeans cocok kan?
Gue: Hm... cocok sih..
Odo: Lo liat gue pake celana ini ya.

Lalu dia masuk ke kamar pas.

Odo: Gimana bi?!
Gue: ANJIR, GANTI SANA!

Begitulah, bahkan celana punya seleranya masing-masing. Huft.

8 Maret 2013

Entahlah...

Tidak ada komentar:
Di Jumat pagi ini ingatan gue disengat. Alam bawah sadar gue memaksa untuk membuka sesuatu yang tabu. Masa lalu. Cukup sensitif bagi pelaku plegmatis seperti gue. Mungkin ini ada hubungannya dengan itu. Mungkin. Gue memang gak cukup jujur, bahkan ke diri gue sendiri, gitu kata temen gue. Entah sejak kapan gue menikmati hidup sebagai protagonis culun ini. Hidup di dunia nyata dengan diri gue yang palsu, atau hidup di dunia maya dengan diri gue yang asli, bagi gue sama aja. I've lost my consciousness really.

Setiap harinya drama di hidup gue makin intense. Dan sebelum gue sadari, gue udah jadi sutradara yang buruk buat hidup gue sendiri. Dan seperti yang terjadi di dunia nyata, orang-orang senang dan secara gak sadar menaikkan rating drama ini. Till its peak position.