11 Maret 2011

Modem Gue Ulang Bulan.. Selamet Ye..

Tidak ada komentar:
Ok, gue balik lagi. Kali ini dengan berita buruknya, kayaknya tiap hari berita buruk ya? biarlah. 

1. Modem gue bakalan berumur satu bulan besok. BERITA BURUK, gue harus dengan segera menyiapkan uang paling enggak 200 ribu, untuk beli pulsa. Uuh, gue harus minta ma ortu gue, tidak ada cara lain, karena disaat bersamaan gue juga lagi nabung untuk beli gitar (dan yak, bukan untuk ngamen ecek-ecek) Ok yang ini udah sering gue ceritain di postingan sebelumnya.

2. Kalau besok gue gak dapet itu uang. Buoh, gue gak bisa ngeblog lagi dong. Meskipun cuma beberapa hari. Tapi gue gak mau melewatkan sesuatu di otak gue yang ngendep gak karuan karena gak dikeluarin. Secara, otak gue biasa ngeluarin diary, bisa jadi malah diare.

Hidup bagi gue udah kayak menulis, namun bedanya tidak ada penghapus. (ok untuk yang ini gue nyontek)

3. Percakapan yang barusan terjadi. Percakapan ini menunjukkan kecacadan gue.

Gue : Andre, aha gw uda mo abis gratisanny? Kaya mana? (pertama, ketauan gue selama ini pake yg gretongan, kedua, keliatan banget gue begonya. Aduh)
Andre : (Kesel mungkin, ni orang pinter amat)Beli pulsa esia 200000, terus lu buka aha.co.id, lo login , usernamenya nomor esia lw(nolnya ilangin). Pwnya 4 angka yang ada di kotak aha lw.
Gue : Bli pulsa dimana? (tetep, begonya gak ilang)
Andre : Di konter. Klw g d esianya. Gw bli di ATM.
Gue : Yah, gw ga punya atm. Gimana ya? Trus pas mau ngisinya gmna? (Sekali lagi, tetep, begonya masi keliatan)
Andre : (Akhirnya, mungkin dia uda kesel kaga karuan mpe jungkir balik, salto melanting, dan joget2) Tanya di conter yang aga gde bi.
Gue : ....
Tahanan dan barang curian
Lihat yang warna merah? Instruksi : "Burn here!"
That is my quick update.
I'm off, see ya later

10 Maret 2011

Antiklimaks dan Rutinitas

Tidak ada komentar:
Selamat malam, dan ini Kamis lagi (besok Jumat, dan lusa Sabtu), berarti mencret lagi. Oh pret, what a long day! ini hari kaya' kaga ada abis-abisnya. Rutinitas ini dengan sukses membuat gue mau muntah dan mencret. Kronis. Dan itu semua membuat gue dengan sukses terkentut-kentut. Sekali lagi, kronis. Bayangin aja, dari jam 7 pagi mpe jam 6 sore. Ok, bagi beberapa orang itu memang belum seberapa.

Tapi yang paling berkesan di otak gue adalah, ketika gue dengan sukses menghindari jebakan betmen. Waktu itu, gue barusan selesai makan siang, mau berangkat ke lab untuk jadi tukang solder. Dan di perjalanan, gue menemukan gundukan pasir. Gak ada yang spesial, sampai akhirnya gue menyadari adanya ranjau berbahaya, TAI KUCING. 

Oh kucing, ku tau kau imut
namun tai-mu bikin aku sakit perut. 

Monsieur Hafizh pernah berkata "Dimana ada pasir, Disitu kucing berak".

Di lab, seperti biasa, kelompok gue selalu dengan sukses membuat rusuh. Kami berkeliaran bagaikan induk ayam nyari makan untuk anaknya.
James Bond dengan "SOLDER" terbarunya


Jangan salah sangka, dia bukan Dokter Boyke
Dendi, tukang solder berbakat, bisa antar jemput. (emangnya delivery?)
Aha! Mereka tertangkap basah nonton film India


Mungkin foto keempat bisa jadi bahan pertimbangan dirjen pajak. Jika kita perhatikan baik-baik mereka memunyai tampang-tampang aduhai melas. Namun jangan salah sangka, 3 idiots diatas memunyai track record yang dahsyat sebagai kriminil.

Kasian mereka, Kasian teman-temanku, mereka tak lagi bisa nonton film India kesayangan mereka, sebuah antiklimaks... *nangis*. Lebih buruk lagi, pernahkah kalian teman-temanku menyaksikan sinetron silat dan sebagainya di Indosi*r, dimana jagoannya selalu terbang naek burung elang, naek uler, or jadi manusia serigala. Oh man, What a freaking movie...

8 Maret 2011

Itu Jamu Ibu..

Tidak ada komentar:
Ini bukan berita gue lagi nyari buku mengatasi kejombloan, bukan pula babi bernama Sarmini yang doyan minum kopi, atopun Hafizh dengan jenggotnya yang aneh segala bentuk. Tidak.


Ini adalah masa lalu gue yang Freak. Banget. Perlu kalian ketahui, bahwa dulu (ataupun sekarang) gue orangnya seneng banget ama yang namanya asal makan. Tai Cicak yang jatoh dilantai aja bisa-bisa gue kira mesis. Dan tai kambing yang imut (item mutung) bentuknya, setelah gue perhatikan, ternyata mirip dengan beberapa bentuk kismis.


Suatu hari. Gue pulang sekolah, karena kehausan gue buka kulkas berharap dapat oasis. Diantara susunan berbagai botol minuman. Ada satu yang memikat hatiku (Iye gue tau ini aneh, tapi gue suka ma cewe bukan ma botol). Dari baunya gue tau itu jamu. Ditaro di gelas bening. Tanpa perasaan apa2 gue pun menegak itu jamu, sedikit. Sekali lagi, cuma sedikit.


Dan tidak ada yang berubah, jenggot hafizh masih pada tempatnya, Sarmini masi makan roti, dan Buku Anti Jomblo itu belum keluar.


The worst thing then finally revealed.


Ibu gue : Bi, tau gak siapa yang minum jamu ini?
Gue : (Tanpa feeling apa2) Abi bu. Kenapa?
Ibu gue : Itu jamu ibu.. (belum selesai berbicara)
Gue : (lega) Ohh..
Ibu gue : Itu kiranti..
Gue : HAA?  KIRANTI?!  KIRANTI DATANG BULAN?!  UNTUK CEWE?!
Ibu gue : iyalah..
Gue : .... (syok menerima kenyataan yang ada)
Ramuan Polyjuice yang paling dibenci Heri
Kalian bisa bayangkan muka gue setelah menerima berita itu. Muka gue dengan otomatis menampakkan tampang horrornya. HORROR. Bagi gue, berita itu lebih mengagetkan daripada denger berita tit*t anak orang, habis kesunat. Saat itu, gue cuma bisa berharap gue tetep menjadi pria tulen, setulen-tulennya pria. Juga cuma bisa berharap gue gak menstruasi ato datang bulan, Ya Allah, maafkanlah hambaMu ini, jujur hamba tidak mengetahui ini.


Berhari-hari setelah kejadian itu, gue masih terlihat seperti orang Down Syndrome. Terus membayangkan peristiwa maha gempar itu.


APAKAH AKU MASIH PRIA TULEN?