8 Maret 2011

Itu Jamu Ibu..

Tidak ada komentar:
Ini bukan berita gue lagi nyari buku mengatasi kejombloan, bukan pula babi bernama Sarmini yang doyan minum kopi, atopun Hafizh dengan jenggotnya yang aneh segala bentuk. Tidak.


Ini adalah masa lalu gue yang Freak. Banget. Perlu kalian ketahui, bahwa dulu (ataupun sekarang) gue orangnya seneng banget ama yang namanya asal makan. Tai Cicak yang jatoh dilantai aja bisa-bisa gue kira mesis. Dan tai kambing yang imut (item mutung) bentuknya, setelah gue perhatikan, ternyata mirip dengan beberapa bentuk kismis.


Suatu hari. Gue pulang sekolah, karena kehausan gue buka kulkas berharap dapat oasis. Diantara susunan berbagai botol minuman. Ada satu yang memikat hatiku (Iye gue tau ini aneh, tapi gue suka ma cewe bukan ma botol). Dari baunya gue tau itu jamu. Ditaro di gelas bening. Tanpa perasaan apa2 gue pun menegak itu jamu, sedikit. Sekali lagi, cuma sedikit.


Dan tidak ada yang berubah, jenggot hafizh masih pada tempatnya, Sarmini masi makan roti, dan Buku Anti Jomblo itu belum keluar.


The worst thing then finally revealed.


Ibu gue : Bi, tau gak siapa yang minum jamu ini?
Gue : (Tanpa feeling apa2) Abi bu. Kenapa?
Ibu gue : Itu jamu ibu.. (belum selesai berbicara)
Gue : (lega) Ohh..
Ibu gue : Itu kiranti..
Gue : HAA?  KIRANTI?!  KIRANTI DATANG BULAN?!  UNTUK CEWE?!
Ibu gue : iyalah..
Gue : .... (syok menerima kenyataan yang ada)
Ramuan Polyjuice yang paling dibenci Heri
Kalian bisa bayangkan muka gue setelah menerima berita itu. Muka gue dengan otomatis menampakkan tampang horrornya. HORROR. Bagi gue, berita itu lebih mengagetkan daripada denger berita tit*t anak orang, habis kesunat. Saat itu, gue cuma bisa berharap gue tetep menjadi pria tulen, setulen-tulennya pria. Juga cuma bisa berharap gue gak menstruasi ato datang bulan, Ya Allah, maafkanlah hambaMu ini, jujur hamba tidak mengetahui ini.


Berhari-hari setelah kejadian itu, gue masih terlihat seperti orang Down Syndrome. Terus membayangkan peristiwa maha gempar itu.


APAKAH AKU MASIH PRIA TULEN?

7 Maret 2011

MicroNotes

1 komentar:
Ok, sekarang akan dibeberkan beberapa hal yang sangat penting remeh di sekitar yang menyangkut gue. Kalian pasti tau apa yang akan terjadi kalo gue mulai nulisin yang gak penting. 

Fans Club udah jalan beberapa hari, haa? yang masalah ini gue gak tau. Bagi yang mau daftar harap hubungi ketua organisasi ini, yeah, dia adalah Suci. Maaf ci, gue telah melibatkan elo dalam hal maha tolol ini. Oh God, maafkanlah hambaMu ini. Ok, gue kebawa situasi dan dengan gak sengaja gue nulis ini.

Sebaiknya kita pinggirkan sejenak masalah di atas. Hari ini gue buat tumblr baru. Hore..
bisa follow gue di Tumblr
Judul tumblr gue adalah MicroNotes. Kenapa? mungkin karena untuk nulis yang simpel2. Ini adalah salah satu tujuan gue. Cita-cita baru gue.
Yeah, cita-cita baru gue. Menjadi Penulis. Gue yakin kalian pada heran, KENAPA?
JANGAN TANYA GUE. Dan yak, mungkin kalian meragukan kemampuan menulis teman kalian ini. 

Ok bi, jangan putus asa. Tunjukkan pada dunia, agar mereka tau bahwa dirimu...
Sh*t, cara make tumblr gimanaa??

6 Maret 2011

Postingan Rutin

Tidak ada komentar:
Gue baru pulang dari maen futsal bareng temen-temen. Sebagai orang yang suka main bola, gue baru sadar bahwa olahraga ini selalu menghadirkan kesenangan. Gue jadi bisa ngeganti olahraga yang jadwalnya hari Sabtu kemaren. Gue juga ngerasa lebih enakan. Tapi gue juga dapet efek sampingnya. Kaki gue yang kondisinya belum sembuh total, jadi sakit lagi. Mantep dah. Oh ya satu lagi, kaki gue yang kanan iteman kayak petani sawah yang lagi maen lumpur. Pesan moral : jangan paksakan kaki untuk main bola kalo belum sembuh, nti fatal.

Setelah berbagi keringat dalam permainan futsal tadi, gue ma temen-temenpun mangkal di "Pertiwi". Dalam hal ini, ini hanyalah tempat mangkal untuk orang-orang laper doang. Karena balon di perut gue belom keisi bener, gue pun ngejamur sama salah satu temen gue yang menurut intuisi gue dia lagi Jatuh Cinta. Just FYI, tiap hari kerjaannya sms-an mulu, buset dah. Maaf, gue kebawa situasi.

Sebenernya gue juga juga ngajak satu temen gue untuk ngejamur. Sebut saja Mbing, karena jenggotnya memang kayak kambing. Maaf, gue lagi-lagi kebawa situasi.

Gue : Fizh, ngejamur yuk..
Mbing : Gak lah, gw gak punya duit.. (ketika mengatakan hal ini mukanya tiba-tiba jadi melas dan sengo abis)
Gue : Ya udah, gue bayar 2000, ardhan 4000, yang penting lu ikut. Mau gak?
Mbing : Gak lah, 20000 baru mau gw.. hehe..

Kampret, ternyata dia lebih matre daripada cewek-cewek menor di sinetron yang pernah gue tonton.

Gue sebenernya gak tega ngeliatnya, tapi diluar dugaan gue, dia lebih tega. Dia lebih tega ngeliat perutnya kosong untuk beli komik. Ok, pesan moral yang kedua adalah jangan tiru yang kayak gini.

Gue pun makan dengan lahapnya, sebenernya temen gue makan juga. Tapi, tetep gue yang paling banyak. Maaf jadi curhat.