18 Maret 2013

Para Pencari Kost

Tidak ada komentar:

Udah berjalan 3 hari semenjak gue dan teman berinisial D nyari kost bareng. Ini ide gue, dia cuma manggut-manggut aja setelah gue mintain tolong buat nemenin. Ada satu kost yang udah jadi inceran gue dari tengah liburan semester 1 yang lalu, sebut saja kost L. Kostnya enak sih, ukuran kamarnya 3 m x 2,5 m. Gue tau soalnya salah satu teman gue semester satu lalu nempatin kost itu, sebelum akhirnya pindah ke kost dengan tarif pertahunnya 5 juta.

Kaya.

Karena terlanjur suka, maka penilaian hati ini udah gak objektif lagi. Apa yang dilihat dia selalu berbeda dengan apa yang gue rasa.

Dipa: Kost disitu apa gak panas bi? kan atapnya beda dengan bangunan yang sebelahnya.
Gue: Iya ya? gue gak merhatiin..
Dipa: Trus kan itu ngehadap matahari langsung, bakalan tambah panas tuh..
Gue: Iya ya.. gue gak mikir sampe situ sih.
Dipa: Parkirnya juga sempit banget tau bi..
Kira-kira percakapan kita terus berlanjut, dan berlanjut pula lah gue dengan jawaban iya ya.

Pelajaran dalam mencari kost: Bawa teman yang belum tau kost yang bakalan kita survey, penilaiannya lebih objektif dari kita.

11 Maret 2013

Bertahan

Tidak ada komentar:
Sebenernya, apa sih yang dicari dari pacaran?
 
Kebahagiaan? kayanya terlalu naif deh.
 
Temen gue pacaran, dan hampir tiap hari pacarnya minta putus ke dia. Hidupnya udah gak karuan semrawutnya. Sedangkan kalau dari yang gue tau, pacaran itu ibarat naik gunung bareng. Dimana si cowok dan si cewek itu beda jalur. Cukup berbekal janji untuk bertemu di puncak, mereka saling usaha. Dan di setiap jalur yang mereka lalui, pasti ada rintangannya. Cuma yang berpegang teguh dengan komitmennya masing-masing aja yang bisa menikmati puncak. Faktanya, orang yang berjuang sendirian hingga ke puncak cuma bisa nyetel lagu Dewa 19 dengan judul Pupus.
 
Pahit.
 
Orang yang bisa berjuang dan sampai ke puncak, walau akhirnya hanya dia sendiri yang ada disana. Terlebih lagi kalau dia emang tau hasilnya dari awal. Gue gak tau itu disebut bodoh atau cinta. Dan orang yang nyerah dengan komitmen yang dibuat bareng itu?

8 Maret 2013

Entahlah...

Tidak ada komentar:
Di Jumat pagi ini ingatan gue disengat. Alam bawah sadar gue memaksa untuk membuka sesuatu yang tabu. Masa lalu. Cukup sensitif bagi pelaku plegmatis seperti gue. Mungkin ini ada hubungannya dengan itu. Mungkin. Gue memang gak cukup jujur, bahkan ke diri gue sendiri, gitu kata temen gue. Entah sejak kapan gue menikmati hidup sebagai protagonis culun ini. Hidup di dunia nyata dengan diri gue yang palsu, atau hidup di dunia maya dengan diri gue yang asli, bagi gue sama aja. I've lost my consciousness really.

Setiap harinya drama di hidup gue makin intense. Dan sebelum gue sadari, gue udah jadi sutradara yang buruk buat hidup gue sendiri. Dan seperti yang terjadi di dunia nyata, orang-orang senang dan secara gak sadar menaikkan rating drama ini. Till its peak position.