Setelah cukup depresi karena ditolak FSRD ITB dan DKV UNS di SNMPTN 2012, gue hampir gak berani untuk ketemu temen-temen gue, guru-guru gue, tetangga-tetangga gue. Gue malu. Well, memang terlihat cengeng, tapi begitulah kegiatan gue setelah SNMPTN itu, baru akhir-akhir ini gue berani untuk (kembali) menatap dunia, dengan tidak dendam.
Semua berawal dari dipertemukannya gue dengan salah satu tweet @infoSNMPTN yang berisi tentang pengumuman pendaftaran swadana UNS 2012 tinggal satu hari lagi. Tanpa pikir panjang, gue sms ayah gue, beliau memberikan restunya, dan tanpa menunggu ibu tau, gue daftar malam itu juga.
Allah punya rencana buat gue, Allah sengaja buat gue menunggu keajaiban-Nya. Hari ini gue gak bisa berhenti berdecak kagum atas semua rencana-Nya. Gue dibuat lulus S-1 Swadana UNS. Kejadian ini buat gue nginget beberapa kejadian selama gue di sekolah buat ngambil ijazah. Guru-guru nanya gue dengan teman gue.
"Udah masuk mana?" salah satu guru bertanya.
"Alhamdulillah IPB pak" kata Hafizh pede.
"Wah, selamat ya, kalau kamu?" kali ini ditujukan kepada gue.
"Saya di Telkom pak..."
Well, responnya beragam, namun dua yang paling membekas di otak gue adalah.
"Ooh, telkom...." lalu hening, dan bapak itu melengos begitu saja.
"Naah, kamu.....!!!" bapak itu melengos pergi, entah apa maksud beliau.
Karena terlanjur kecewa, gue juga pergi tepat setelah beliau.
With all due respect sir... Maksud saya adalah, saya tidak meminta bapak-bapak sekalian untuk memberi ucapan selamat kepada saya, seperti yang bapak-bapak lakukan kepada teman-teman saya. Saya hanya ingin bapak-bapak sekalian untuk tidak hanya menggunakan sebelah mata bapak dalam melihat sebuah institusi pendidikan swasta.
Well, saya sudah buktikan kepada bapak, bahwa saya tidak gagal di kesempatan kedua saya.