Dari yang gue lihat di TV, creative maker iklan rokok jauh lebih jago dan lebih kreatif daripada creative maker iklan snack zaman sekarang. Pada ingat iklan Tori-Tori Cheese Crackers? gue bersyukur iklan itu udah gak tayang lagi. Kebayang kan kalau misalnya ada anak-anak yang terlalu banyak mengepakkan selangkangannya setelah makan itu. Gue bakalan merekomendasikan teman-teman gue untuk jadi dokter kelamin setelahnya, tentu aja karena maraknya kasus iritasi selangkangan anak-anak salah gaul tadi. Gue bahkan berpikir iklan itu tidak seharusnya lulus dari Lembaga Sensor Iklan Indonesia (itupun kalau ada).
On the other object.
Iklan rokok seharusnya dibuat untuk menakuti. A very simple way to cut down the amount of people who is being chain smoker. Mungkin dugaan gue benar, terdapat kesenjangan kreatifitas yang amat sangat memprihatinkan. Disaat iklan makanan pada salah tempat, iklan rokok rata-rata justru kreatif abis.
Misalnya aja iklan Sampoerna, yang menurut gue sekarang paling asik. Ceritanya begini: Ada segerombol anak muda (dari pola pikirnya mereka adalah remaja akil baligh yang waras) lagi asik-asiknya dengan urusan masing-masing. Tiba-tiba mati lampu. Gue, kalau udah mati lampu, gak pernah senyantai dan seasik kawanan remaja Sampoerna itu. Gue yang karena jomblo, biasanya cuma ditemanin internet di hampir setiap malam hari, langsung murka.
'MONYET ASSEEEMMMM!!'
'Ya Allah.. ITU TADI BELUM KE-SAVE, AARRRGGGGHHHH!!' Yak, gue kebanyakan main game emang, pengaruh jomblo mungkin.
'TAE, GA TAU ORANG LAGI NGERJAIN TUGAS KALI YA!!' Ini kalau gue tiba-tiba insyaf dan teringat tugas. Dan yang ini memang jarang terjadi, kemungkinannya adalah 1 : 236.754.
'Tolong ambilin gue air minum sih dek!' Jangan salah, ini kalau gue tiba-tiba haus disaat mati lampu (memang sedikit tidak nyambung).
Yak, malam-malam mati lampu, rumah jauh dari kota, terlebih lagi kalau lo jomblo. Neraka Jahannam itu. Sedangkan mereka, langsung sibuk nyariin senter dan berbondong-bondong ke parkiran mobil, ngidupin mobil beserta front light-nya.
Kalian tau selanjutnya apa?
Tiba-tiba mereka berdiri di depan mobil, rame-rame ngebuat bayangan yang keren. Ada yang joget-jogetlah, ada yang mainin wayanglah, pokoknya kece abis. Disaat itulah gue stress. Gue, paling banter duduk di teras ngeliatain bulan. Suasana mendadak galau, lalu bunuh diri. Atau ngeliatin kontak di hp satu persatu, mencari seseorang yang bisa diajak keluar, terus mencari sampai akhirnya gue sadar, dompet gue tak berisi.
Antiklimaks.
Bandingkan dengan yang dibawah