13 Maret 2014

Di Atas Awan

5 komentar:
Gue mau nyeritain pengalaman gue naik gunung untuk yang ketiga kalinya nih. Sampai yang ketiga kemarin ini, gue memang belum pernah cerita lewat blog ini, kenapa? Karena di perjalanan ketiga inilah akhirnya gue sampai ke atas. Di perjalanan ketiga inilah gue akhirnya bisa melihat langsung detik-detik matahari terbit dari persembunyiannya. Terdengar klise memang, tapi biar bagaimanapun gue tetap harus bilang bahwa pemandangan yang gue lihat langsung saat itu memang keren banget.

Berikut ini adalah foto yang berhasil gue ambil sambil menahan dinginnya udara di ketinggian +3000 mdpl. Dan yap, di foto ini gue sedang berada di pos terakhir di jalur pendakian Cemoro Sewu-nya Gunung Lawu.


Oh ya, sebelumnya gue udah pernah kok naik Gunung Lawu.

Di percobaan pertama, gue cuma bisa sampai di pos 3. Berangkat dari bawah sekitar pukul 7 malam, dan sampai di pos 3 sekitar pukul 12 malam. Anak-anak langsung pada gelar matras, nyalain api pakai parafin dan buat kopi jahe. Sewaktu berusaha berjalan menuju alam mimpi, udara dingin bergantian datang merajam raga. Begitu mau naik lagi, tiba-tiba teman gue ada yang udah gak kuat lagi, kakinya udah sakit-sakitan. Akhirnya kita cuma bisa pulang dengan membawa beberapa foto yang diambil dari pos 3. Ngomong-ngomong, pos 3 di Gunung Lawu itu hitungannya udah ada di atas awan. Jadi ya, meskipun menyesal tapi udah lumayan terhibur lewat pemandangan dari situ.

Sedangkan di percobaan kedua, gue dkk cuma bisa sampai di pos bayangan 2, cuaca malam itu gak memungkinkan buat mendaki, cuaca yang bisa menyebabkan badai datang kapan aja. Disitu gue dilema berat, padahal badai di hati gue aja belum reda-reda dari 3 tahun yang lalu. Karena petir dan gemuruh sudah saling sahut, anak-anak pun turun lagi dengan tangan kosong dan raut kecewa namun sok tegar. Dan gue, masih dengan hati yang bergemuruh hebat.























Tapi di tanggal 11 Maret 2014, tepatnya Selasa kemarin. Akhirnya gue berhasil menapakkan kaki kami di pos 5 di Gunung Lawu ini. Disitu gue bersyukur banget, gue bisa lebih dekat dengan salah satu ciptaan Allah yang gue kagumi, alam. Seolah-olah gue diingatkan, betapa kecilnya gue di mata Allah. Jadi begitu gue sadar bahwa gue udah ada di atas awan, gue cuma bisa senyum dan geleng-geleng kepala. Disitu gue juga mikir, kenapa masih ada manusia yang gak bisa sedikit aja bersyukur atas nikmat yang dikasih Allah setiap harinya.

Karena gue orangnya lumayan drama, gue play tuh lagu Nidji - Di Atas Awan. Gue berasa keren.

25 Februari 2014

They Praised My Post

Tidak ada komentar:
Beberapa hari yang lalu gue menemukan sesuatu yang menarik perhatian gue. Bukan. Kali ini bukan tentang cewek. Maksud gue subjeknya tetap cewek, tapi bukan tentang... ah syudahlah.

Pernah gak sih kalian search nama, alamat blog, atau apapun tentang kalian di search engine? Buat yang udah pernah, gue yakin kalian bakalan menemukan sesuatu yang menarik. Bisa aja kalian secara gak sengaja nemu nama kalian sebagai objek di tulisan orang lain. Gue sendiri sering memakai orang lain sebagai objek tulisan di blog. Gue sangat menghargai teman-teman gue. Kalau ada kejadian seru pasti langsung gue angkat mereka ke blog, gue puji-puji mereka, gue apresiasi, dan gue bully.

Kegiatan semacam ini bisa disebut stalking apabila kita mulai melibatkan orang lain sebagai objek pencarian. Dan 78% biasanya dilakukan dengan gebetan sebagai objek utama. Beruntunglah bagi kalian yang gebetannya termasuk dalam kaum yang gaul internet, besar kemungkinan dia punya tumblr, blog, facebook, twitter dan socmed lainnya yang bisa di-stalk. Kalau gak? Selamat berjuang dengan cara konvensional.

Nah, berhubung gue gak punya objek buat di-stalk. Jadilah gue iseng ngetik nama gue di google, dan hasil pencariannya pun Alhamdulilah ya. Masih dikenali google. Gue menemukan beberapa hal tentang gue di page pertama, tapi kebanyakan tentang twitter. Gak ada yang istimewa. Karena gue masih belum ada kerjaan, keisengan gue berlanjut. Gue mengganti keyword pencariannya dengan alamat blog gue.



Begini.

Nah disini bagian yang menarik. Gue menemukan bukti bahwa blog gue ini (setidaknya) pernah dibaca orang, yang bukan teman gue. And they praised my post, Did they not?







































Wait.... did they?

17 Februari 2014

Tri Mas Ketir

Tidak ada komentar:
Sesuai janji gue sejak hampir 2 bulan yang lalu, postingan ini adalah postingan penebus janji yang hampir gagal gue tepati. Well, alasan yang paling kuat adalah kost gue yang sekarang ini tidak memungkinkan gue untuk dapat memanfaatkan modem gue dengan optimal. Dan yak, gue udah pindah kost. I'd be crazy not to. Kamar gue yang sekarang juga bisa dibilang zona netral, kedap sinyal. Dan diwaktu gue lagi nulis postingan ini, tumben-tumbenan sinyalnya bersahabat.

Hajar bleh.

Tugas terakhir mata kuliah Ilustrasi I kemarin mewajibkan gue untuk membuat komik. At that very time, one thing that crossed my mind is, those horrible days of mine at my previous boarding house. Dan mulailah gue berkecimpung dalam dunia perkomikan selama 3 minggu terakhir masa kuliah gue di semester 3 kemarin. Dari situlah gue ngerasain yang namanya "ngejar" deadline itu susah setengah mati. Gue dituntut disiplin terhadap kerjaan. Mulai dari buat panel, gambar karakter, colouring, nyusun gambar di Corel Draw, sampai akhirnya finishing touch di Photoshop, gue harus tepat waktu. Berhubung gue masih amatir, gue gak mungkin nyewa asisten buat ngasih screentones dan lain-lain. Ya kali tugas kuliah sampai nyewa asisten.

1. Karakter
Karakter utama di komik gue itu ada Leo Anjar, Arif Ibad, dan Putra Doni. Masing-masing karakter merepresentasikan karakter gue dan 2 orang teman gue yang lain. Lantas, di cerita ini gue sebagai siapa?
















Gue sebagai Leo Anjar.

2. Setting
Setting tempat yang gue pakai adalah kontrakan gue yang lama, persis hampir tanpa editan. Memang gak terlalu detail, tapi secara umum udah bener kok. Untuk pagar besi luarnya, gue masih punya foto selfie gue dengan latar pagar besi kontrakan.

























Frodo Baggins.


3. Judul

Dalam menamai komik ini, gue terinspirasi dari "Three Musketeers" yang kemudian gue plesetkan menjadi Tri Mas Ketir. Ketir disini diambil dari kata "ketar-ketir" yang setahu gue bermaknakan "gupek".

Ya nggak sih? 

Eniwei, Tri Mas Ketir ini berisikan 21 halaman dengan gambar-gambar bermode grayscale alias hitam putih. Gue masih belum sanggup buat komik berwarna, intinya gue mau pelan-pelan aja dulu belajarnya. Oh ya, sampul depan komiknya ini gue buat dengan aplikasi SAI dan Photoshop.










































Ini dia.

Dan buat kalian yang mau baca kisah Frodo dan kawan-kawan yang bertualang ke Mordor ini. Silakan download secara ganteng DI SINI. Selamat membaca dan semoga tidak trauma.