Akhir pekan kemarin gue dua kali diajak jalan bareng mba Iin, sepupu gue. Sabtu malamnya kita nonton The Martian di Kuningan City (Kunci), lalu minggu malamnya kita makan di Warung Pasta, deket Arion Jaktim. Mba sepupu gue yang barusan banget pulang dari dinas di Batam, dan nyampe Jakarta sabtu siang tiba-tiba langsung ngajakin gue buat nonton The Martian malam harinya. Kita emang udah niatin buat nonton The Martian bareng dari minggu sebelumnya. Tapi di minggu sebelumnyaitu kita lupa ngecek film apa aja yang airing di XXI TIM (rumah mba gue deket banget sama TIM), alhasil di waktu yang udah lumayan mepet itulah kita baru nyadar kalo ternyata The Martian gak tayang di XXI TIM.
Gue: Mba, abi barusan ngecek jadwal film tayang di XXI TIM, dan.... gak ada The Martian.
Mba Iin: Oh ya? adanya apa aja?
Gue: The Walk mba, trus....
Mba Iin: Yaudah The Walk aja, Mba udah nonton trailernya kok, bagus, rating IMDB-nya juga 8.
Karena gue dari dulu percaya banget sama rating IMDB, dan kata mba gue juga tuh film keliatannya bagus, akhirnya kita mutusin buat nonton The Walk aja. The Martian bisa menunggu. Dan setelah sempet-sempetin nonton trailernya The Walk beberapa menit sebelum kita ciao ke XXI TIM, gue baru sadar kalau cerita ini tentang Phillipe Petit, the legendary wire-walker who crossed WTC Twin Towers with only wire and without safety precaution tools on his body. Dari pada gue kasih spoiler lebih parah (padahal udah parah) mendingan langsung tonton sendiri deh, based on true story and really worth to watch kok.
Eniwei, lanjut ke cerita akhir pekan kemarin. Gue yang ditawarin nonton The Martian ini pun (entah kenapa) gak nolak, padahal gue barusan banget nonton film itu 3 hari sebelumnya. Jadilah kita berangkat ke Kunci, naik motor, dan gue yang ngendarain (ya iyalah). Berkendara motor di Jakarta waktu weekdays emang bikin taubat nasuha, tapi berhubung gue jalannya waktu weekend, dan malam hari, yaah cukup lancar. Berbekal arahan dari mba, akhirnya kita sampe di Kunci, walaupun gue sempet salah ambil U-turn, untungnya kita gak perlu terlalu jauh buat nemuin U-turn yang lain, gak kaya jodoh #eeh.
Kemudian kita parkir, naik ke XXI, beli 2 tiket The Martian, dan makan malam di food court deket XXI. Gue yang emang kondisi keuangannya udah super duper kritis ini memilih untuk beli minum aja. Mba Iin yang belum makan pun beli sushi, sementara minumnya gue pesenin semacam susu, Choco Oreo 2. Emang dasar nasib sebagai keponakan mujur yang punya mba sepupu yang baik hati, minum gue dibayarin, sempat ada penyesalan kenapa gue tadi gak sekalian pesen makan aja #eh. Selesai makan kita pun langsung nonton. Malam minggu yang cukup indah.
Besoknya? emang lagi nasibmujur, sayur dan lauk di rumah yang abis pun seolah memaksa buat kita makan di luar. Which is fine though, i just.... don't have the money. Gue yang manut sama mba pun ok-ok aja. Kita akhirnya makan di Warung Pasta , di sebuah kawasan kuliner di daerah Jakarta Timur. Pokoknya kalau datang dari arah Matraman, ntar kita belok kanan ke Jalan Balai Pustaka Timur, ntar tempatnya ada di kanan jalan. Kalau kata mba sih daerah situ emang kaya jadi tempat wisata kuliner gitu, jadinya kalau weekend rame. Dan yap, rame banget, untungnya kita masih dapet kursi. Kita pun langsung pesen makan dan minum. Gue? Untuk makannya gue pesen Spicy Prawn, semacam nasi 'panggang' yang cukup enak dengan harga Rp 20.000,- dan minum Choco Bubble (gue emang suka sama semua yang berbau coklat) dengan harga Rp 29.500,- ya.... entah kenapa malah lebih mahal dari makanannya.
Penampakan Spicy Prawn, warnanya ijo-ijo gimana gitu.
Sogok aku, sogok aku dengancintamu coklatmu...
Dan di kesempatan (seharusnya) hedon jilid 2 ini, gue.... juga dibayarin. Wohooo, mamam enak tanpa bayar, hahaha.
Thank you Mba :') tau aja keponakannya lagi kritis keuangannya. I will repay you another time, through your future kids.
Kemudian kita parkir, naik ke XXI, beli 2 tiket The Martian, dan makan malam di food court deket XXI. Gue yang emang kondisi keuangannya udah super duper kritis ini memilih untuk beli minum aja. Mba Iin yang belum makan pun beli sushi, sementara minumnya gue pesenin semacam susu, Choco Oreo 2. Emang dasar nasib sebagai keponakan mujur yang punya mba sepupu yang baik hati, minum gue dibayarin, sempat ada penyesalan kenapa gue tadi gak sekalian pesen makan aja #eh. Selesai makan kita pun langsung nonton. Malam minggu yang cukup indah.
Besoknya? emang lagi nasib
Penampakan Spicy Prawn, warnanya ijo-ijo gimana gitu.
Sogok aku, sogok aku dengan
Dan di kesempatan (seharusnya) hedon jilid 2 ini, gue.... juga dibayarin. Wohooo, mamam enak tanpa bayar, hahaha.
Thank you Mba :') tau aja keponakannya lagi kritis keuangannya. I will repay you another time, through your future kids.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar