Sehabis waktu istirahat pertama hari Kamis, pelajaran Kimia dimulai. Sebuah mata pelajaranyang paling tidak aku kuasai, reputasi "killer" Bu Yanti sebagai guru Kimia kelas pun tak berhasil membantuku untuk sedikit saja lebih memahami pelajaran ini. Untuk sekadar bertanya saja, tak ada murid yang punya cukup nyali, apalagi datang terlambat. Sesaat sebelum pelajaran akan berakhir...
“Anak-anak, Ibu akan berikan tugas kelompok mengenai unsur-unsur dalam tabel periodik. Buatlah makalah dan powerpoint tentang 10 unsur yang ada di tabel periodik dengan pembahasan sebanyak-banyaknya. Bebas mau pilih yang mana saja, yang penting semua unsur harus terbahas. Jadi nanti tiap kelompok ada yang bahasannya sama, ada yang beda. Anggota kelompoknya kalian tentukan sendiri, tapi tidak boleh teman semeja! Setelah itu koordinasikan ke ketua kelas unsur apa saja yang akan kalian bahas, sehingga nanti bisa diatur agar semua unsur di tabel periodik dapat terbahas. Tugas dikumpul minggu depan, kerjakan sebaik-baiknya karena nilai dari tugas ini akan ditambahkan ke nilai UAS Kimia kalian nanti.”
“Gila! 10 unsur?! kurang banyak Bu! Mana nggak boleh teman semeja pula!” Cerocos Angga kepadaku.
“Ya baguslah! Bisa makin ancur nilai gue sekelompok sama lo! Tau sendiri UTS Kimia kemarin aja nilai gue di bawah 50, artinya harus nyari partner yang lebih pinter dari lo.” Seketika Nita nengok ke belakang.
“Ngga, bareng gue yuk kelompok kimianya.”
“Yaudah Nit, boleh deh.”
“Wah, Nita udah sama Angga, yaudah Nan lo sama gue aja gimana?” ajak Dinda.
“Yaudah Din, sip. Lo kan pinter hehe... Selamet nih nilai gue.” Jawabku spontan.
Daripada aku terlebih dahulu diajak oleh Tio atau Raka bisa tambah gawat. Lebih baik sama Dinda yang sudah jelas kepintarannya.Tak lama kemudian Kamila datang menghampiri Tio yang duduk di belakangku.
“Tio, udah dapet kelompok? Gue belum nih, nggak boleh semeja soalnya.”
“Sama gue juga belum, yuklah bareng.”
“Oke...” Jawab Kamila sambil tersenyum.
Saat Kamila beranjak, aku menyeletuk pelan “Ciyee... udah gercep aja.” Kamila hanya senyum ke arahku dan berlalu.
“Ya baguslah! Bisa makin ancur nilai gue sekelompok sama lo! Tau sendiri UTS Kimia kemarin aja nilai gue di bawah 50, artinya harus nyari partner yang lebih pinter dari lo.” Seketika Nita nengok ke belakang.
“Ngga, bareng gue yuk kelompok kimianya.”
“Yaudah Nit, boleh deh.”
“Wah, Nita udah sama Angga, yaudah Nan lo sama gue aja gimana?” ajak Dinda.
“Yaudah Din, sip. Lo kan pinter hehe... Selamet nih nilai gue.” Jawabku spontan.
Daripada aku terlebih dahulu diajak oleh Tio atau Raka bisa tambah gawat. Lebih baik sama Dinda yang sudah jelas kepintarannya.Tak lama kemudian Kamila datang menghampiri Tio yang duduk di belakangku.
“Sama gue juga belum, yuklah bareng.”
“Oke...” Jawab Kamila sambil tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar